10/1/12

BEZEALOUS, Kampung Inggris (impian) setelah Pare

1 komentar

Kampung Inggris Pare, sebutan yang akrab kita dengar di telinga kita. Sebuah kecamatan di kota Kediri, Jawa Timur. Pare berdiri gagah dengan ratusan pelajar yang datang dari berbagai penjuru. “Kampung inggris” begitulah orang-orang menyebutnya. Karena daerah tersebut menjadi sentral pembelajaran bahasa inggris terbesar di Indonesia dengan sistem asrama. 
Metode pembelajaran bahasa inggris dengan sistem asrama tidak hanya mengajarkan para membernya sebatas pada teori melainkan juga dengan praktek yang dilakukan setiap waktu. Metode pembelajaran yang digunakan di kampung inggris ini pun tidak monoton melainkan bervariasi dan tidak membosankan.  Bagi siapa saja yang belajar di kampung inggris ini akan merasakan suasana seperti halnya berada di Inggris karena semua orang di kampung inggris ini dalam sehari-harinya berbahasa inggris bahkan para pedagang pun disana juga menggunakan bahasa inggris

Abdul Hamid, salah seorang mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga pernah menempuh pendidikan bahasa dikampung inggris ini. Hamid bukan hanya pintar dalam menjadi murid, bahkan dia pun lihai dalam menjadi tutor dalam mengajar bahasa inggris.  Dengan demikin dibenak Hamid selaku alumnus Sidogiri ini muncul ide untuk memciptakan usaha jasa kursus dan privat ala Pare. Namun bukan di Kediri, melainkan di kota pelajar yaitu Yogyakarta. Dengan melihat antusias mahasiwa Yogya yang datang ke Pare, dia melihat peluang besar untuk menciptakan lembaga kursus bahasa inggris. Didirikannya lembaga kursus ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa yang ingin belajar di Pare namun belum sempat dikarenakan jarak yang menyita waktu. Hamid berharap lembaga kursus yang didirikan ini menjadi Kampung Inggris ke Dua setelah Pare. “Khoirun naasi anfauhum lin naas , Sebaik-baik manusia adalah orang yang berguna bagi orang lain, jadi bisnis yang menurut saya paling menguntungkan dunia akhirat yaa..mengajar” ungkap Hamid. Bisnis sekaligus mendapatkan pahala dengan mengajar dan menyalurkan ilmu kita merupakan bisnis yang sangat brilliant. Disaat banyak yang bingung memikirkan akan bekerja apa hingga banyak praktek-praktek curang dalam praktek bisnis tidak menghalangi Hamid untuk mewujudkan idenya.

Dengan membawa semangat yang dia bawa dari Pare dia berniat kuliah di Yogyakarta yang terkenal dengan Kota Pelajarnya. Dengan membawa mimpi membuat kampung inggris kedua setelah Pare di Yogya. Tidak lama, setelah dia dinyatakan diterima di kampus UIN Sunan Kalijaga dan menetap di Yogya tahun 2010, tanpa modal dan tanpa keluarga satupun di Yogya dia memulai mimpinya itu. Dimulai dengan mengumpulkan alumnus-alumnus kampung inggris Pare yang tersebar di Yogyakarta dengan mebuat Komunitas Alumni Kampung Inggris Pare. Perlahan demi perlahan dia menjelaskan keinginannya dengan satu-persatu alumnus kampung inggris. Dengan harapan mendapat dukungan dan bantuan tentunya. Tidak sia-sia, respon yang baik berbondong-bondong mendatangi Hamid. Namun itu belum cukup untuk mewujudkan mimpinya itu. Akhirnya pria yang akrab disapa Mas Hamid itu dengan konsep yang matang dan tekad yang menggebu-gebu. Saat duduk di bangku kuliah semester 2 , tepatnya pada tanggal 08 Juli 2011 dia memulai merintis mimpi yang diidam-idamkan itu dengan mengontrak sebuah rumah sederhana yang dia tinggali bersama 7 kawannya yang sudah berkomitmen akan bersama-sama merintis kampung inggris tersebut dengan 2 tutor dan 5 member tetap sekaligus penghuni kontrakan inggris sebagai awal dari Kampung Inggris pare 2 .

Sedikit-demi sedikit dengan teman-temannya  Hamid membangun kerajaan yang dia impikan dengan semangat yang sama sekali belum berkurang. Namun jalan itu tidak mudah. Sebuah keinginan besar haruslah dibayar dengan usaha yang besar pula. Satu setengah tahun masa perintisan menjadi hal yang sangat melelahkan bagi Hamid susah payah jatuh bangun dia membesarkan dan memperjuangkan Kampung inggris ke 2 yang dia beri nama BEZEALOUS COURSE . Hamid sudah mencoba menerapkan sistem yang sama seperti di Pare, dan berjalan hanya 1 sampai 2 harian. Setelah itu terlalaikan lagi. Dari mulai program gratis setiap bada magrib dengan mengajar secara cuma-cuma tanpa dibayarpun dia lakoni, itupun terkadang banyak kadang sedikit yang mengikutinya. Namun dia tak pernah surut semangat, dia terus dan terus berjuang dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya itu.

Sampai pada akhirnya tahun 2012 merupakan tahun awal kebangkitan bagi Bezealous Course. Setelah mengalami masa-masa perintisan yang susah payah aklhirnya dengan semangat baru mas hamid keluar dari kontrakan yang lama dan kemudia mengontrak kontrakan baru yang lebih besar dan kembali membangun Bezealouz Course dengan wajah baru dan image yang lebih elegan dan besar. Alhamdulillah semakin lama dengan usaha menyebar brosur, pamphlet, membuat seminar dan media promosi lain akhirnya Bezealouz Course semakin hari semakin banyak peminatnya. Semakin lama orang yang mendaftar sebagai memberpun juga semakin banyak meskipun sistem bahasa inggris dalam keseharian belum berjalan kembali. Dan kemudian dengan member yang lumayan banyak dan permintaan tinggal di kontrakan yang semakin banyak pula Hamid kembali dengan modal nekad, tanggal 24 mei 2012 Hamid mengontrak sebuah rumah yang lebih besar dengan berisikan 8 kamar yang bisa menampung sekitar 20-an orang. Dengan penghuni awal 8 orang.

Akhirnya setelah dua tahun,  Hamid yang masih tercatat sebagai mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di semester 5 ini, dengan kegigihannya berhasil membangun kokoh  impiannya yang dia bawa dari Pare  sebelum dia kuliah. Meskipun kampung inggris ke dua itu belum terwujud, namun setidaknya sekarang Bezealous Course telah berhasil mempunyai member hampir 80-an orang, yang terdiri dari mahasiswa UIN, UNY, Amikom, Akindo, UGM dan lain-lainnya. Telah memiliki 2 kontrakan yang berfungsi sebagai asrama dan praktek langsung dengan diwajibkannya bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari. Mempunyai beberapa tenaga pelajar atau tutor yang mahir di bidangnya. Dan mempunyai nama di UIN Sunan Kalijaga sebagai Pare ke-2. Sehingga mahasiswa yang menginginkan belajar bahasa inggris di Pare pada waktu liburan sekarang tidak perlu repot-repot untuk pergi ke Kediri. Hanya perlu mendatangi Bezeealous Crourse yang mempunyai sistem pengajaran dan tenaga pengajar langsung dari Pare. Harga yang terjangkau juga merupakan daya tarik tersendiri bagi Bezeealous Crourse. Jika memenginkan tinggal di asrama pun, tidak terlalu mahal. Jadi mahasiswa baru maupun lama banyak yang tertarik tinggal di asrama tersebut  sebagai tempat tinggal sekaligus tempat belajar.

Bezeealous Crourse juga sudah menyiapkan beberapa program dan kelas yang memudahkan membernya untuk memilih program yang memang mereka butuhkan dan inginkan. Bezeealous Crourse juga tidak hanya melayani kursus dan privat bahasa inggris saja. Namun juga bahasa arab yang memang sangat di butuhkan bagi mahasiswa islam. Program privat yang membolehkan membernya mengatur jadwal sendiri tanpa harus mengganggu waktu kuliahnya juga merupakan daya tarik yang besar bagi mahasiswa yang masih sibuk-sibuknya kuliah. Yang paling special banyak sekali kursusan dan privat bahasa inggris namun hanya Bezeealous Crourse yang mempunyai asrama dan menggunakan sistem pare. “Ini baru awal…” tutur Hamid. Meskipun kampung inggris yang dia impikan belum tercapai namun sedikit demi sedikit jalan menuju kesana semakin terang. Perjuangan hamid dalam mewujudkan kampung inggris ke-2 ini belumlah selesai. Namun paling tidak dia bisa bernafas lega dengan asrama yang sudah dia miliki yang nantinya dengan bertambahnya member otomatis akan mengadakan lebih banyak asrama dan pada akhirnya jika terus dan terus bertambah sedikit demi sedikit tercapailah kampung inggris yang Hamid impi-impikan selama ini[].

Oleh : Moh Ali Ma’ruf 

1 komentar:

Anonymous said...

bisa minta alamat Bezeealous Crourse?

Post a Comment