11/13/12

Kreatif dan Bikin Penasaran, Abon Duri Bandeng

1 komentar
Duri bandeng tenyata bisa digunakan untuk menyembuhkan gejala osteoporosis (pengeroposan tulang). Dengan tangan dingin Hj. Ummi Hayati, dibuatlah abon duri bandeng yang dapat dikonsumsi dengan aman. Penelitian yang dilakukan di laboratorium Chem-Mix Pratama Yogyakarta menyebutkan bahwa abon duri bandeng ini memiliki kandungan kalsium 4 %, fosfor 3 %, dan protein 32 %. Dengan komposisi kandungan seperti itu, abon duri bandeng ini dapat dijadikan asupan kalsium tambahan, sebagai alternatif selain susu high calcium.

Read more...

Malioboro, Peluang Bisnis Untuk Siapa Saja

0 komentar

Siapa yang tidak kenal daerah yang satu ini, jalan Malioboro merupakan tempat yang sudah tersohor baik di dalam negeri maupun manca negara. Malioboro merupakan destinasi wisata yang paling sering dikunjungi di Jogja. Di Malioboro para wisatawan dan pengunjung akan disuguhi berbagai macam hal, dari wisata budaya, wisata kuliner, wisata belanja dan juga wisata budaya dan sejarah.Ibarat pepatah lama “ada gula ada semut”, Malioboro merupakan aset bisnis yang sangat menguntungkan. Dari sekedar menjajakan sebatang rokok sampai dengan hotel mewah ada disana. Semua itu demi menunjang kebutuhan para wisatawan yang berkunjung ke Malioboro disamping juga meraup laba untuk para pelaku usaha. Bagi mereka yang memiliki aset di Malioboro ataupun yang sudah berkecimpung dalam usaha di daerah Malioboro, tentu saja ini merupakan tambang emas yang sangat besar dan seakan tidak ada habisnya.
Akan tetapi, semakin banyak peluang yang akan didapatkan tentu saja akan menimbulkan banyak sekali persaingan. Mulai dari perebutan wilayah, konsumen serta sebagainya. Sehingga persaingan di Malioboro sangatlah ketat. Seorang ibu-ibu penjual kopi keliling menuturkan bahwa semakin banyak orang yang ikut berjualan seperti dirinya, sebelumnya hanya segelintir saja yang berjualan. Hal senada juga diungkapkan bapak Sugiarto, seorang penjual wayang kulit asal Jombang, Jawa Timur. Dia menambahkan, selama 10 tahun berdagang dia tidak hanya harus mengeluarkan dana sebagai modal, skill juga sangat diperlukan. Seperti cara meyakinkan pembeli serta bagaimana cara untuk bertahan dalam pasar yang semakin bebas.
Beberapa pelaku usaha memiliki trik-trik dan tips tersendiri dalam menjalankan usahanya :
·         Apabila berminat menjalankan usaha kecil seperti berjualan minuman, makanan, rokok atau sejenisnya sebaiknya dilakukan secara perorangan saja. Selain dalam hal laba, usaha ini juga tidak terlalu membutuhkan banyak modal.
·         Meskipun usaha dijalankan secara perorangan, hendaknya juga berkoordinasi dengan pelaku usaha yang lain. Karena hal-hal sensitif seperti wilayah, konsumen dan jam buka bisa menjadi kendala apabila tidak dikoordinasikan
·         Apabila hendak berdagang pernak-pernik, souvenir atau cindermata sebaiknya sebagai reseller ataupun membeli barang kepada pembuat barang secara langsung. Apabila anda membuat sendiri barangnya berarti anda harus menyiapkan modal juga untuk membuat barang ditambah juga untuk modal berdagang.
·         Reseller memiliki keuntungan seperti mudah mendapatkan barang, banyak pilihan dantidak repot memikirkan produksi. Akan tetapi produk yang dijual cenderung memiliki banyak kesamaan dengan yang lain sehingga terkesan “pasaran
·         Bentuk sebuah ciri khas yang membuat wisatawan mudah dan akan selalu mengingatnya, apabila tidak bisa membuat ciri khas dari produk minimal lakukan pada diri anda seperti atribut yang digunakan ataupun cara penyampaian pada pembeli.
·         Dan yang terakhir, jangan pernah takut mencoba sesuatu yang baru. Karena seringkali hal tersebut sering ditunggu oleh para wisatawan .


Oleh : Mahendra Adi Widjaya
Read more...

Tirulah Ilmu Ikan,Cari Kolam yang Banyak Makanannya!

0 komentar
“Berdagang itu ibarat ikan, harus berani bermigrasi mencari kolam yang banyak ada makanannya”, terang Hari alias Komir. Komir adalah pedagang grosiran segala perkakas keperluan rumah tangga, yang sering disebut masyarakat sebagai pedagang “Sepuluh ribu tiga”. Pada awalnya ia hanya berkeliling menjual dagangannya di area Pati, Rembang dan Purwodadi, meski ia sendiri berasal dari Sragen. Namun, karena semakin banyaknya pesaing, kini Hari concern mengadakan ekspansi hingga ke Palopo, Sulawesi Barat.
Read more...

Kepedulian Yang Membawa Rejeki

0 komentar
Sore itu, disebuah gubuk sederhana nampak seorang lelaki sedang sibuk menimbang sampah kaleng, paku dan kertas. Dibantu oleh seorang perempuan nampak melayani antrean yang ingin menimbang barang tersebut, kemudian membawanya keluar untuk dimasukkan ke dalam truk. Dialah Sartono, seorang Pegawai Negeri Sipil berusia 48 tahun nampak menikmati profesi sampingannya sebagai pengepul sampah di daerah Punung, Kabupaten Pacitan. Pria yang sehari-hari berdinas di salah satu desa di kecamatan Punung tersebut hampir selalu sibuk apabila dikunjungi di gubuknya tersebut.
Semua kisahnya hari itu berawal dari sebuah keprihatinannya terhadap masalah sampah yang ada di lingkungan sekitarnya pada tahun 1999. Dahulu sampah didaerah Punung sangatlah mengganggu, bukan karena masalah ketidakdisiplinan warga melainkan karena fasilitas pembuangan sampah yang tidak memadai. Jarak dengan TPA sangatlah jauh sehingga enggan untuk membuang sampah di TPA. Seringkali warga memilih membuat TPA sendiri untuk membuang sampahnya sendiri. Akan tetapi dari hal tersebut timbul masalah baru, sampah yang sukar terurai menumpuk sehingga sangat mengganggu lingkungan.
Dari hal tersebut, Sartono berinisiatif untuk membantu dengan cara mengumpulkan sampah-sampah tersebut lalu membawanya ke TPA pusat Pacitan. Hal tersebut mendapat sambutan baik dari masyarakat Punung pada umumnya, dan semua itu dilakukan secara sukarela alias dengan dana sendiri. Dan pada awalnya juga sering mendapatkan dana dari desa. Namun ketika tahun 2000 timbul inisiatif dari Sartono untuk mengelola sampah tersebut lebih lanjut. Pada awalnya, dibantu dengan Karang Taruna setempat dia memilah-milah sampah. Pada awalnya hanya berupa sampah logam saja. Namun seiring berjalannya waktu, sampah yang di kelolanya bertambah seperti plastik, gabus dan macam-macam kertas.
Dari sinilah kemudian timbul ide lagi, dari sampah ini dikelola dan hasilnya untuk pemuda desa. Akhirnya, usaha tersebut terealisasi sedikit demi sedikit. Sampah logam, plastik dan gabus dikirim ke Surakarta. Sementara untuk kertas, mulai dikelola sendiri untuk kerajinan tas kertas ataupun kertas daur ulang. Pada awalnya Sartono tidak memikirkan tentang apa yang akan dia dapatkan dari sampah-sampah ini, yang jelas dia hanya ingin membantu mengatasi masalah sampah di daerahnya. Namun dari hal tersebut sekarang malah menghasilkan pendapatan baru diluar gaji PNS-nya dan lebih besar jumlanya. Hasilnya sekarang, dia sudah memiliki “pos” tepi jalan raya Pacitan-Solo tepatnya di daerah Punung. Dan dari hal tersebut, dia mampu memberi penghidupan orang-orang sekitarnya dan juga ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.\

Oleh : Mahendra Adi Widjaya

Read more...

Mengintip Potensi Bisnis Karimun Jawa

0 komentar

Siapa yang tak kenal Karimunjawa?! Kumpulan pulau-pulau yang terletak di utara pulau Jawa tepatnya di Kabupaten Jepara ini, terkenal akan keindahan wisata baharinya yang mempesona. Kepulauan tersebut menawarkan berbagai keindahan panorama laut yang mampu membius siapa saja yang berkunjung ke sana. Tersohor dengan wisata lautnya yang menawan, Karimunjawa mampu menarik minat wisatawan domestik bahkan wisatawan luar
negeri. “Saking banyaknya permintaan, kami sampai kewalahan dalam memenuhi pesanan,”
Read more...

Berwirausaha itu Membantu Orang Lain

0 komentar

Bu Eny memulai usahanya ketika umurnya sudah tak muda lagi, yakni ketika ia telah berusia lebih dari setengah abad. Wanita ini memulai usahanya ketika ia ditinggalkan oleh suaminya menghadap Sang Pencipta. Meskipun memiliki enam orang anak, beliau tetap ingin mandiri dan tidak bergantung kepada anak-anaknya, walaupun usianya menjelang senja. Maka mulailah Bu Eny mendirikan warung sebagai usahanya.
Read more...

Sukses atau Tidak Tergantung pada Diri Sendiri

0 komentar

Ahmad Faris, mahasiswa UII Yogyakarta ini sudah hampir 2 tahun menggeluti dunia bisnis. Awalnya ia pesimis dengan dunia bisnis, namun karena niat dan kemauan yang tinggi ia mampu menciptakan lahan usaha yang ia beri nama Rumah Susu. Rumah Susu terlahir dari motivasi Faris yang ingin menolong diri sendiri dan orang lain. Melalui usahanya ini, ia mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Read more...

Kelana Usaha Hasilkan 4 juta Rupiah Per Hari

0 komentar

Kelana Muda, ini bukanlah nama agen wisata ataupun travel seperti yang anda kira namun ialah nama sebuah warung bakso. Kok bisa? Hal ini tidak terlepas dari perjalanan hidup pendirinya yakni Sugeng Handoyo. Sejak usianya masih terbilang cukup muda, ia telah berkelana dari Wonosari, Yogyakarta, dan akhirnya menetap di Wates. Berasal dari perjalanan hidupnya yang berusaha mencari kemapanan dari satu tempat ke tempat lainnya inilah, nama Kelana Muda muncul. 
Read more...

Sungatno, Dunia Maya yang Bikin Kaya

0 komentar

Kurus, bersahaja, dan gondrong, itulah tampilan khas seorang pemuda berbakat bernama Sungatno. Pengusaha muda yang sudah sejak lama berkecipung di dunia online ini merupakan sederet dari orang-orang yang sukses dalam berwirausaha. Setidaknya, gaya, penampilan, kekhasan berkomunikasi membuat sosok kelahiran Pati 27 Agustus 1986 ini mudah dikenal oleh banyak kalangan.
Read more...

Kecelakaan Lahirkan Sebuah Nama "Es Teller Gorrilaz"

0 komentar

Persaingan berwirausaha di bidang kuliner semakin pesat namun kenyataan ini tidak memundurkan niat Aris untuk berbisnis di bidang kuliner terutama minuman. Awalnya dia membuka usaha minuman jus di KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Usahanya disana berjalan lancar hingga bencana  gempa bumi tahun 2006 terjadi dan merusak sebagian bangunan yang ada di KOPMA UIN SUKA  itu. 

Read more...

Kerja Keras dan Supel, Modal Berwirausaha

0 komentar

Belajar menjadi wirausaha tidak segampang seperti membalikkan sebuah tangan. Perlu kerja keras, tekun, disiplin, dan harus pandai-pandai bicara agar orang lain simpati terhadap pelayanan yang kita berikan. Kegagalan sudah menjadi hal yang biasa untuk mencapai kesuksesan. Bahkan kegagalan sendiri menjadi sebuah motivasi. Dalam al-qur’an sendiri sudah diterangkan bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Tidak selamanya dalam memulai usaha mengalami kegagalan terus menerus dan juga tidak juga berjalan mulus pasti ada pasang surutnya.

Nurmasitoh, sosok yang satu ini memang mempunyai jiwa wirausaha yang tinggi. Nurma panggilan akrabnya telah memulai usaha di bidang jasa rental computer kurang lebih 6 tahun dan jasa fotocopy hampir 2 tahun. Pemikirannya sangat luas, disiplin dalam menjalankan usaha dan juga supel dalam menjalin kekerabatan bersama orang lain bahkan sekarang ini yang menjadi pelanggannya banyak dan puas terhadap pelayanannya.

Menggeluti usaha bersama suami membuat dirinya nyaman dalam mengembangkan bisnisnya. “Rencananya  saya pengen menambah 1 mesin photocopy lagi dan mendirikan grosir di lantai atas, tapi nunggu rumahnya di bangun lagi,” ungkap perempuan berumur 30 tahun ini. Sebelumnya sang suami yang bernama Nanang bekerja di Korea sebelum menikah dengan Nurma. Dan sekarang karena sudah dikaruniai 1 orang putri yang baru berumur 2 tahun, Nanang enggan balik ke luar negeri karena lebih menikmati usaha bersama sang istri sekaligus bisa merawat sang buah hati.

Kita patut mencontoh kerja keras mereka. Orang yang disiplin dan tekun pasti akan memetik hasil yang sudah mereka perjuangkan. Sosok yang mandiri dan ulet juga merupakan kunci kesuksesan. Mahasiswa yang berwirausaha sendiri merupakan hal yang luar biasa. Di karenakan mencari pekerjaan sekarang ini bukanlah hal yang mudah. bagi orang-orang tua yang anaknya mengenyam di dunia pendidikan pastilah sangat mendambakan bila anaknya kelak menjadi PNS (pegawai negeri sipil).

Tapi alangkah lebih bangga jika kita mau usaha sendiri tanpa ada ikatan dari manapun jua. Dan juga mampu memberikan lowongan pekerjaan bagi mereka yang tidak punya pekerjaan atau sekedar pengangguran di rumah. Wirausaha tidak semua bermodalkan dengan uang, yang penting bagaimana ide kita mau menjadi sosok yang kreatif.[]

Reporter : Devi Nurlaila
Read more...