Dunia bisnis saat ini merambah ke
berbagai macam hal, salah satunya adalah bisnis kuliner. Makanan adalah
kebutuhan primer setiap orang sehingga banyak sekali pebisnis yang mengandalkan
bisnis ini. Pecinta kuliner pastinya tidak asing lagi dengan kuliner yang satu
ini, nasi goreng. Bahkan banyak sekali masyarakat luar negeri yang menyukai
kuliner ini, mungkin karena rasa oriental dan khas, nasi goreng sudah
menjadi
makanan yang sering diburu para pecinta kuliner.
Salah satu pebisnis kuliner ialah Anto
Pri. Pria kelahiran Pati, 23 April 1968 ini, mulai menjajaki dunia bisnis saat
ia masih di bangku perkuliahan. Menurutnya, pebisnis itu harus memiliki tiga
kunci utama yaitu nekat, tahu pasar dan ulet. Ketiga kunci itu sudah menjadi pedoman
Anto Pri dalam berbisnis. “Modal itu tidak bisa menjamin seseorang sukses”,
tuturnya. Karena menurutnya, orang yang bermodal tetapi tidak mempunya tiga
kunci bisnis seperti yang tersebut di atas, sama saja tidak ada artinya. Selain
ketiga kunci bisnis tersebut, tekad dan kreatifitas juga bisa melengkapi ketiganya.
Berawal dari bisnis kecil-kecilan
saat di bangku kuliah Anto Pri mempunyai tekat untuk menekuni dunia bisnis, dan
dengan ketekunan dan keuletannya Anto Pri saat ini bisa dibilang pebisnis
sukses. Saat ini, ia telah memiliki sebuah rumah makan yang ia konsep semenarik
mungkin, yaitu Kafe Q-ning Nasi Goreng 50 Rasa. Kafe ini baru dibuka awal 2011
dan sampai sekarang kafe yang berada di kawasan Pringwulung Seturan itu selalu
ramai oleh pengunjung yang berdatangan.
Motivasinya dalam dunia bisnis ini
adalah membuat lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran yang ada. “Pebisnis
yang sukses itu tidak hanya karena materi, tapi yang pentng adalah manajemen
yang baik, seperti punya karyawan, visi dan misi perusahaan dan ada kantor”, papar
Anto Pri saat diwawancarai.
Dengan modal Rp. 109.000,00 saat
itu (1999), ia mulai merintis rumah makan pertama kali di sekitar candi
Prambanan. Setelah itu, ia juga mempunyai usaha kaos Seket, tetapi karena dari
awal jiwa Anto Pri sudah berada di kuliner, maka ia memutuskan untuk menekuni
bisnis kulinernya. Begitu banyak perjalanan dan pengalamannya di dunia bisnis.
“Perbanyak relasi dalam dunia bisnis dan
jangan sekali-kali berbicara yang tidak berkenan dengan relasi bisnis karena
itu dapat merusak hubungan yang sudah terbina dengan baik”, pesannya.
Oleh: Mertylina Yoga Pradhani R.
0 komentar:
Post a Comment