10/1/12

Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima

0 komentar
Begitu mendengar kata “es krim”, yang terbayang di benak kita adalah sejenis krim lembut yang langsung meleleh ketika berada di mulut, dengan beranekaragam rasa dan kesegaran yang menggoda. Es krimmemang digemari oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, dari kalangan ekonomi bawah sampai kaum jetset. Es krim
memang tak pernah ada matinya.

Meskipun demikian, di daerah sekitar Sapen belum ada kedai yang menyediakan menu es krim. Melihat pasar yang terbuka lebar dan peluang yang besar ini, Seviana Puspita Sari tidak tinggal diam. Sevi, begitu ia biasa dipanggil, berusaha menghadirkan cita rasa es krim kualitas tinggi dengan harga yang tidak menguras kantong. Ia menyesuaikan dengan pasar yang berusaha dibidiknya yaitu kalangan mahasiswa yang memang berkantong pas-pasan. “Aku melihat teman-temanku, sebagian besar dari mereka suka es krim. Tapi kalau nyari kedai es krim sekitar Sapen kan nggak ada”, ujarnya.

Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sekarang menggeluti usaha kuliner ini, mencoba menghadirkan sensasi es krim nikmat dengan harga yang bersaing. “Mahasiswa kan inginnya sesuatu yang murah tapi enak. Aku pengen ada es krim sekualitas bintang lima tapi harganya kaya’ di kaki lima”, kata sulung dari tiga bersaudara ini.

Berawal dari keinginan tersebut, maka lahirlah Mister Java Es Krim yang berlokasi di Jalan Bima Sakti no 45A. Mister Java Es Krim mencoba menghadirkan es krim dengan cita rasa berkelas dengan harga yang murah. Seperti keinginan pemiliknya yang ingin punya kedai es krim kualitas bintang lima, harga kaki lima.

Ketika ditanya, berapa modal yang ia keluarkan untuk mendirikan usaha seperti ini, ia hanya tersenyum. Ia menjawab, membuka usaha tidak harus bermodal besar, seperti yang kita khawatirkan. “Sekadar kamu tahu, memulai usaha kuliner tidaklah besar modalnya. Yang penting ada niat dan kemauan keras untuk terus mengembangkan usaha yang ada, pasti akan mencapai hasil yang maksimal”, ujar dara asli Banjarnegara ini. Selalu berusaha mengembangkan diri, itulah prinsip yang dipegang oleh sulung dari tiga bersaudara ini.

Usahanya membuka kedai es krim ini, tentu saja tidak selalu berjalan lancar. Kendala yang dihadapi meliputi kesulitan dalam mengadaan bahan sampai kendala seputar masalah teknis. Tapi ia tidak mudah menyerah menghadapi problem yang terjadi. Wirausahawa sejati tak pantang menyerah menghadapi masalah sampai menanggung resiko. “Jangan cepat menyerah ketika mengalami kesulitan”, pesannya. Seperti kata pepatah lama, dimana ada kemauan di situ ada jalan. Kalau ada kemauan yang keras dan tak pantang menyerah, usaha apa saja pasti akan menemui jalannya. “Jadi, buat kita semua yang ingin terjun ke dunia entrepreneur, jangan mudah menyerah ya”, katanya menambahkan.
 
Oleh: Lailis Sunaikah

0 komentar:

Post a Comment