10/16/12

Bisnis Nasi Kucing Beromset 9 Juta Sebulan

2 komentar
Saat ini banyak aneka jenis makanan merajalela di pinggiran jalan termasuk nasi kucing yang sangat menggoda selera. Salah satunya di daerah depan terminal Karanggede, tepatnya di Jalan Prawiro Digdoyo no 10 Karanggede, Boyolali terdapat warung sega kucing "Pak Ratno" atau yang lebih dikenal dengan nasi kucingan. Warung yang berada di depan terminal ini, telah  berdiri sejak tahun 2006 silam.



Pak Ratno mengungkapkan bahwa untuk merintis usahanya memang tidak mudah. Bermodalkan uang 1 jutaan, ia mulai merintis usaha dengan membuat gerobak. “Dulu warung HIK (warung nasi kucing) emang belum terlalu banyak, tapi dulu karena masih “babat alas” atau buka pasaran makanya hanya dagang 10 bungkus nasi, itupun terkadang tidak habis paling hanya laku 1-5 bungkus sehari, segala sesuatunya masih benar-benar prihatin. Untuk sambal nasi bungkusnya saja dulu cuma butuh 2 buah tapi kalau sekarang sampe 2 kg,” ungkap pria kelahiran Semarang, 2 Desember 1962 ini.

“Dulu itu masak gorengan pun hanya 20an biji, masaknya pakai kompor minyak kecil. Banyak suka duka mulai dari kompor mati, gorengan nggak matang, dll. Dahulu warung ini waktu awal-awalan berdiri buka mulai dari jam 05.00-12.00an malam, mau panas mau hujan tetap dagang, benar-benar butuh perjuangan. Tapi kalau sekarang, buka mulai jam 2 siang sampai jam 8-9 malam, ujarnya bercerita.

Memang patut kita acungi jempol perjuangan Pak Ratno dalam memulai usahanya yang tak kenal lelah. Dulu pendapatan kotor dari penjualan nasi kucing hanya menghasilkan 30-50an ribu per hari. Tetapi sekarang jauh lebih baik pendapatan kotor harian 300-400 ribu, pendapatan bersih 50-150 ribu, dengan rata-rata 100 ribu per harinya. Bahkan ketika masa lebaran, omset bisa mencapai 400-500 ribu per hari dengan keuntungan mencapai 200 ribuan. Wow...

Di daerah Karanggede sendiri tak sedikit orang yang berjualan kucingan seperti Pak Ratno. Namun Pak Ratno tak takut menghadapi persaingan yang cukup ketat tersebut.  Bapak tiga anak ini mengungkapkan, cara mengatasi persaingan adalah dengan tetap mempertahankan rasa sejak pertama kali buka sampai sekarang (6 tahun buka usaha). Ukuran, pelayanan, kualitas barang dagangan harus terus dijaga serta dengan harga yang berani bersaing.

Oleh: Devi Nur Laila

2 komentar:

CaraMenjadiAgenPulsa said...

wah sebuah peluang tuh gan.

Anonymous said...

Ketika mendengar Sebuah Cerita tentang Kesuksesan yang dimulai dr Awal memang sangat Mengesankan. Saya sungguh Terkesan dng Perjuangan/Prihatin Bpk. Ratno.. Siapa yang Berusaha pasti Tuhan akan membukakan Pintu untknya.. Oh iya, Perkenalkan nama saya Yudhi, rumah saya Tlatar,Boyolali.. Apakah anda boleh berbagi ilmu membuka usaha W. Hik? Jika boleh, invte pin 26999226 , Terima Kasih....

Post a Comment