Wisnu.
Laki-laki kelahiran Powordadi 19 Desember 1987 tampak sibuk dengan jualan susu
kedelainya. Dalam waktu sesaat penulis meminta waktunya untuk mewawancarainya. Saat
wawancara berlangsung, Wisnu mengungkapkan,
berjualan susu kedelai sudah berlangsung lama. Terhitung sejak tahun 2007
sampai sekarang. Ia saat ini sudah memiliki pelanggan tetap. “ sudah cukup lama
mas, kira-kira dari tuhun 2007 sampai sekarang”, ungkapnya.
Dalam
menjajakan susu kedelainya , Wisnu hanya membutuhkan waktu di pagi hari saja.
Menurutnya, seusai menunaikan sholat
shubuh langsung berangkat mengambil susu kedelai di juragannya, tepatnya di Jl.
Munggur No. 39, kemudian menjajakannya ke rumah-rumah pelanggan tetapnya. Setelah
ditanya lebih lanjut kenapa ia dalam menjajakan susu kedelai jualannya di pagi
hari, menurutnya, susu kedelai itu hangat jadi sangat cocok di minum di pagi
hari dan semua pelanggannya cukup senang dengan adanya susu kedelai ini,
tambahnya.
Setiap
kali menjajakan susu kedelai jualannya, dalam sehari biasanya menghabiskan
50-75 bungkus susu. Harganya pun beragam, mulai dari Rp. 1500-Rp. 2500
tergantung dari bahan campuran susunya. Harga paling tinggi menurut Wisnu susu
kedelai yang dicampur madu. “ ya paling mahal yang da campuran madunya mas
mengingat madu sekarang mahal”, tuturya.
Selain
jualan susu kedelai, Wisnu mengabdikan
dirinya di masjid At-Taqwa Balapan Ksatrian Yogyakarta dan aktif membantu kegiatan-kegiatan masjid seperti pengajian, tahlilan dan kegiatan
lainnya. Bisa dikata Wisnu hidup sebatang kara alias Broken Home di tempat kelahirannya. Oleh karenanya hidupnya saat
ini diabdikan di masjid untuk melayani umat.
Walaupun
pekerjaan Wisnu hanya sekedar jualan susu dan mengabdikan diri di masjid dalam
setiap harinya, Wisnu tidak pernah mengeluh. Bagi Wisnu kenyataan ini adalah
tantangan yang harus di tunaikan serta harus di syukuri sepenuh hati, sebab
dengan bersyukur sekecil apa pun rizqi yang di berikan tuhan kepadanya akan
menjadi berkah. “ kenyataan ini adalah tantangan mas dan saya harus tabah
menghadapinya, selain itu saya juga bersyukur karena dengan bersyukur
insyaallah akan menjadi berkah sekecil apa pun rizqi yang diberikan tuhan
kepada saya”, tuturnya.
Dalam sehari, Wisnu bisa menyisihkan sebagian
hasil jualannya untuk di tabung. Menurutnya, hasil bersihnya dalam sehari bisa
sampai 25 ribu sampai 50 ribu. Dengan uang tabungannya. Kini Wisnu telah
membeli sepeda ontel untuk mempermudah dalam menjajakan jualan susunya.
Selain
tabungannya di belikan sepeda ontel dan kebutuhan hidup lainnya. Wisnu
bercita-cita ingin mandiri dalam berbisnis alias tanpa harus bergantung kepada
juragannya. Wisnu menilai, dengan mandiri pastinya bisa sesuka hati dalam
menjajakan jualannya serta bisa mendapatkan hasil yang berlipat ganda. Saat ini
Wisnu masih dalam proses mengumpulkan hasil jerih payahnya untuk mewujudkan
impiannya itu. Wisnu berharap, di awal tahun baru 2013 hasil tabungannya itu sudah
cukup untuk mewujudkan impiannya. “ Harapan saya semoga awal tahua 2013 besok,
tabungan saya selama ini bisa mewujudkan impian saya”, harapannya sambil
menutup wawancara pada kesempatan itu.[]
Reporter : Abd
Gafur