Yogyakarta
istimewa, itulah yang selalu digemborkan oleh warga Yogyakarta.
Kesenian yang ada dan berkembang di Yogyakarta sangat beragam, seni tradisional
yang selalu berusaha untuk dipertahankan hingga kesenian terapan yang datang
dari luar kota.
Seperti seni tattoo, kesenian ini memang tidak asli dari Yogyakarta.
Namun keberadaannya disambut baik oleh masyarakat Yogyakarta, terutama pemuda kota
Yogyakarta.
- Tinggalkan peluang Kerja di BI
- Lek Man, Pelopor Kopi Joss
- Abon Duri Bandeng
- Sukses berbisnis setelah tinggalkan MLM
Demi Loundry, Tinggalkan Peluang Kerja di BI
Sempat mencoba melamar kerja di Bank Indonesia, sampai lolos 4 tahap menyisihkan 8.000 calon pegawai BI...More
Lek Man, Pelopor Kopi Joss
seorang Lek Man harus bolak-balik ke dapur arangnya agar produk minumannya dapat terus dikenal dan dikenang orang...More
Abon Duri Bandeng
Duri bandeng tenyata bisa digunakan untuk menyembuhkan gejala osteoporosis....More
Sukses berbisnis setelah tinggalkan MLM
Keinginan Ibuku agar aku cepat lulus kuliah kemudian melamar kerja. Padahal ...More
11/20/12
Andalkan Pelanggan Diantara Saingan
Sore hari saat orang masih berduyun-duyun, penuh sesak menjejali pasar Beringharjo. Tak
tampak di sana orang yang santai. Semua bekerja. Kemudian kami tertarik dengan
los kecil milik H.M. Agus Sukino menjajakan dagangan kain, batik dan bakal yang
penuh sesak berjajar calon pembeli antre di sana. Lalu sejenak kami teretegun
melihat betapa banyak orang mengantre di sana. Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak
hingga orang tua siap dengan kuli gendongnya.
Meski (hanya) Berdagang yang Penting Tidak Korupsi!
Siang itu, Selasa 06 November 2012, di jalan Malioboro pandanganku
terpaku pada bapak-bapak separuh baya penjual wayang kulit di emperan toko di
sisi barat Jalan Malioboro. Meski lapaknya bisa dibilang kecil dan diapit oleh
lapak-lapak lain, namun apa yang dijual cukup memberi rona kontras bagi siapa
saja yang memperhatikan.
Pak Budi nama penjual wayang itu. Walau sebenarnya barang utama yang
dijual bukan hanya wayang, namun keberadaan wayangnya yang ditata sedemikian
rupa cukup mampu menyita perhatian. Selain menjual wayang, Pak Budi menjual keris, baju sorjan,
blangkon, dan lain sebagainya. Pak Budi telah berjualan di emperan toko di
jalan Malioboro sudah lebih dari 20 tahun. “Sudah sedari muda Mas, saya jualan
disini”, lanjutnya, “Kira-kira sudah 20 tahunan saya berjualan, dan tempatnya
pun ngga berpindah-pindah, ya, disini terus”,ujarnya.
Yang menjadi andalan di lapaknya ini ternyata bukanlah wayangnya,
tetapi adalah blangkon dan baju sorjan. Blangkon dijual dengan harga dari
limabelas ribu hingga lima
belas ribu. Sedangkan, baju sorjan ia jual mulai dari harga tigapuluh ribu
sampai ratusan ribu. “Tergantung ukuran sama bahan Mas harga baju sorjan itu”,
tuturnya ramah. “Kalau wayang dan keris ini sebenarnya hanya buat pemanis
penarik perhatian Mas, tapi kalau ada yang mau beli ya silakan”, tuturnya.
Hari itu, menurut Pak Budi, jualannya cukup laku. Menurut
penuturannya, saat musim liburan telah tiba omset penjualannnya meningkat dua
kali lipat. Ia menuturkan dari hasil
berjualan ini cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga tanpa mesti mencari
tambahan pendapatan dari pekerjaan yang lain. Pak Budi menuturkan bahwa menjadi
pedagang, meski hanya di emperan toko bukanlah sebuah pekerjaan yang memalukan.
“Meski berdagang kayak gini, tapi yang penting halal, barangnya halal dan
caranya juga halal”, ucap Pak Budi sambil sedikit terkekeh.
Dalam kesempatan itu pula, Pak Budi memberikan nasihat bahwa di
zaman seperti sekarang ini anak muda janganlah masih berpikiran bahwa menjadi
pegawai negeri adalah satu-satunya bidang pekerjaan. “Pegawai negeri itu ya
Mas, kalau di posisi tinggi, atau kaya sedikit aja disangka korupsi”,
lanjutnya, “Mending menjadi pengusaha, atau pedagang, tapi ya jangan kayak
Bapak gini, menjadi pedagang yang kayak pak Jusuf Kalla itu”, tuturnya dengan
ekspresi ramah. “Menjadi pengusaha itu kan
bebas korupsi Mas”, tutupnya.
Oleh : Johan Saputro
P W Production :Simple, Trendi, Murah (STM)
Jogja
merupakan surganya para pelancong, jika anda berkunjung ke kota gudeg ini
sayang sekali jika tak membawa buah tangan bagi saudara atau kerabat. Atau
mungkin anda penyuka tas, tas yang simple, trendi sekaligus murah tak menguras
dompet. P W production merupakan pilihan yang tepat. Jika anda berjalan di
sepanjang kawasan malioboro anda akan menemukan tas tersebut.
Andalan Dari Pasar Bringharjo
Begitu
mendengar kata Pasar Bringharjo disebut, pasti yang langsung dibayangkan adalah
Yogyakarta. Pasar tradisional ini terletak di pusat kota Yogyakarta dan satu
lokasi dengan Malioboro. Pasar ini selalu banyak pengunjung karena Bringharjo adalah
tempat yang cocok untuk liburan keluarga dan belanja. sampai bringharjo harus nyobain kulinernya
yang berada di depan pasar tepatnya di depan pintu masuk pasar bringharjo.
Dari Merangkak hingga Berlari
Jika ingin tau tentang makanan
lokal, mampirlah ke Yogyakarta. Itulah adagium yang pernah saya dengar dari
banyak orang. Adagium ini seakan menjadi identitas yang tak terkelupas khususnya
dalam memori dan imajinasi saya.
Sehingga wajar jika kemudian Yogyakarta dikenal sebagai kota kuliner
dengan sejuta masakan khas di dalamnya. Sebab mengagungkan dan melestarikan
masakan khas adalah bagian dari sebuah upaya untuk
Pedagang Kali Lima Tak Takut Satpol PP
Rusniah, yang kerap dipanggil Bu Rus, adalah seorang pedagang makanan
berupa sate tusuk dan lontong yang menjajakan dagangannya di kawasan 0 KM Yogyakarta.
Ia memilih 0 KM sebab menurutnya tempat tersebut adalah tempat yang strategis
untuk berjualan karena setiap harinya selalu ramai oleh pengunjung. 0 KM
merupakan kawasan yang tak pernah sepi karena berada di perempatan paling
strategis di Yogyakarta
Total dan Fokus, Kunci Kesuksesan
Menjadi wirausaha saat ini telah menjadi impian dan pilihan
hidup banyak orang. Tanpa peduli usia, tua ataupun muda, semua bisa menjadi wirausahawan
yang sukses dan mandiri. Bahkan banyak wirausahawan yang memulai usahanya di usia muda dan langsung
meraih sukses. Dalam memulai usaha, ada yang mengawalinya sebagai pekerjaan
sampingan, atau bahkan sekedar coba-coba,
Bahagiakan Cucu dengan Berjualan Buah
Bagi
Mbah Minto, hidup itu bukan mengemis iba dari orang lain, tapi terus bekerja
untuk bisa berbagi dengan orang lain.
Di
usianya yang sudah mencapai 86 tahun, mbah Minto setiap hari membawa beban
berupa buah-buahan seberat 15 kilogram. Buah-buahan yang diambilnya dari
pedagang buah di pasar Bringharjo ini
Pengamen jadi Artis Dadakan
Malioboro,
tempat wisata yang paling terkenal di daerah Yogyakarta. Tempat wisata yang
menjadi tujuan utama bagi wisatawan bila berekreasi di Yogyakarta. Kawasan Malioboro
tak pernah sepi dari pengunjung tiap harinya. Malioboro tak ubahnya surga
belanja bagi sebagian orang karena berbagai barang ditawarkan di sana mulai
dari kerajinan tangan, batik, kaos khas Jogja dan masih banyak yang lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)