Bu
Eny memulai usahanya ketika umurnya sudah tak muda lagi, yakni ketika ia telah
berusia lebih dari setengah abad. Wanita ini memulai usahanya ketika ia ditinggalkan
oleh suaminya menghadap Sang Pencipta. Meskipun memiliki enam orang anak,
beliau tetap ingin mandiri dan tidak bergantung kepada anak-anaknya, walaupun
usianya menjelang senja. Maka mulailah Bu Eny mendirikan warung sebagai usahanya.
Seperti
halnya yang dialami oleh wirausahawan lainnya, usaha Bu Eny tidak selalu
berjalan mulus. Tantangan pertama yang dihadapi oleh Bu Eny ialah ketika ia
mulai membuka warungnya. Saat itu, tidak ada satu orang pun yang mendatangi
warungnya. Meskipun demikian, Bu Eny tak pantang menyerah dan tetap keukeuh ingin berjualan.
Melalui
warungnya, Bu Eny juga membantu ibu rumah tangga lainnya dengan memberikan ruang bagi mereka untuk menitipkan
makanan dagangannya atau snack kecil-kecilan. Kegiatan ini memberikan ruang dan
kesempatan bagi siapa saja yang membutuhkan uang tambahan. Akibat dari
kemurahan hatinya, usaha Bu Eny semakin terkenal karena menyebar kabar dari
mulut ke mulut atau yang dikenal dengan istilah Jawa yakni “gethuk tular”.
Melalui perbincangan ibu-ibu satu ke ibu-ibu lainnya maka usaha Bu Eny semakin
dikenal luas.
Seiring
berjalannya waktu, usaha ini makin kokoh. Bu Eny mulai memiliki banyak konsumen
yang sekarang menjadi pelanggan setia. Bahkan mereka memberi semangat dan
inspirasi bahkan dorongan bagi Bu Eny untuk membesarkan usaha warung makannya
tersebut.
Dewasa
ini, usaha yang dimiliki Bu Eny sudah terbilang cukup maju. Hal ini terlihat
melalui semakin banyaknya konsumen yang berdatangan dan tersedianya berbagai
varian lauk pauk. Bahkan untuk sekarang ini, biasanya pada pukul 08.00 pagi,
dagangannya sudah habis terjual. Melalui usaha ini, Bu Eny mampu meraup untung banyak
dengan omset per hari mencapai jutaan rupiah. Laba yang diperolehnya sebagian
digunakan untuk memperbesar dan mengembangkan usahanya seperti masukan dari
para konsumen.
Beberapa
bulan ke depan, Bu Eny berencana mencari pegawai untuk membantunya berjualan dan
memasak, sehingga ia dapat membuka warung makan hingga sore hari. Hal ini
menunjukkan Bu Eny memang berkeinginan untuk lebih mengembangkan warungnya. Bahkan
saat wawancara berlangsung, terlihat pembangunan warung makan baru di lahan dekat warung makan miliknya untuk memperluas
usahanya.
0 komentar:
Post a Comment