Kurus, bersahaja, dan
gondrong, itulah tampilan khas seorang pemuda berbakat bernama Sungatno.
Pengusaha muda yang sudah sejak lama berkecipung di dunia online ini merupakan
sederet dari orang-orang yang sukses dalam berwirausaha. Setidaknya, gaya,
penampilan, kekhasan berkomunikasi membuat sosok kelahiran Pati 27 Agustus 1986
ini mudah dikenal oleh banyak kalangan.
Tidak hanya itu, kesuskesan dalam berwirausaha paling tidak telah mampu mengantarkan dirinya menjadi salah satu icon toko buku online di kota gudeg ini.
Tidak hanya itu, kesuskesan dalam berwirausaha paling tidak telah mampu mengantarkan dirinya menjadi salah satu icon toko buku online di kota gudeg ini.
“udah lama nunggu ong?”,
tanyanya sembari menampakkan senyum yang khas, ketika saya menemuinya untuk sekedar
wawancara pada Senin 22 Oktober 2012. Di
rumah kontrakan sederhana itulah tepatnya di Dusun Cabeyan, Panggung Harjo,
Sewon, Bantul, Sungatno tinggal. Di sana ia tinggal sendiri dan hanya ditemani
oleh laptop dan modem sebagai alat untuk mendukung usahanya secara terus
menerus.
Menjadi pengusaha
online baginya bukanlah perkara yang mudah. Di samping karena kasadaran masyarakat
Indonesia yang tidak seutuhnya suka bertransaksi di internet. “susah untuk memberikan
keyakinan kepada masyarakat untuk membeli buku dengan sistem online” tandasnya dengan wajah yang cukup serius. Bagi Sungatno kerja keras dan menatap ke
depan merupakan pintu masuk untuk terus konsisten meskipun rintangan terus
melilit usahanya setiap saat.
Binis toko buku online
yang beralamat di kabarebuku.blogspot.com
ini sudah ia rintis sejak tahun 2006. Rintisan awal ia bangun dengan
berdarah-darah “ waktu itu semangatku mungkin tidak bisa dituliskan dengan
kata-kata”. Ujarnya dengan penuh senyum.
Ditanya tentang perkembangan bisnisnya hingga saat ini, ia hanya
menegaskan bahwa saat ini sudah lumayan maju. “ ya, paling tidak setiap hari
pasti ada orang yang mesan buku”.
Berkecipung di dunia
bisnis online apalagi usaha perbukuan, tidak seutuhnya berjalan mulus. Di tipu
dan sejenisnya seringkali juga pernah ia alami. Bentuk penipuan itu bervariasi, mulai yang hanya
sebatas sms tak jelas hingga tidak adanya pembayaran setelah buku di transfer
kepada konsumen. Problem ini seringkali menjadi pita hitam bagi perjalanan
bisinis Sungatno dari dulu hingga sekarang. Tetapi meski demikian, bisnis di dunia online baginya cukup mengasyikkan.
“merasa asyik kalau banyak yang mesen dan terus bayar ong”. Di tanya tentang komitmen yang melekat dalam
dirinya dia hanya menjawab, “ombak yang
kuat akan melahirkan nelayan yang tangguh. “tutupnya.[]
Reporter : Fathorrahman Hasbul
0 komentar:
Post a Comment