Seorang penyanyi harus selalu
bolak-balik ke dapur rekaman agar dapat berkreasi dan menghasilkan karya. Namun
seorang Lek Man harus bolak-balik ke dapur arangnya agar produk minumannya
dapat terus dikenal dan dikenang orang. Kopi hangat yang diberi bara arang yang
masih panas dan menimbulkan sound effect Joss.
Itulah minuman andalan yang dibuat leluhur Lek Man dan menjadi pelopor adanya
minuman Kopi Joss. Lek Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah
Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta
yang berjualan sejak tahun 1950-an.
Mbah Pairo adalah seorang perintis
usaha dari klaten, dia berani untuk menjajal peruntungannya di Jogja karena dia
melihat ide yang dia bawakan ini masih mempunyai peluang yang sangat besar.
Benar saja, sampai dijogja terobosannya ini disambut baik oleh warga Yogyakarta, tidak itu juga wisatawan yang datang ke
Jogjapun tidak ingin melewatkan sajian kopi mbah Pairo ini. Warung berkonsep
angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' istilah angkringan di Klaten
diwariskan kepada Lek Man tahun 1969. Dan mulai itu warung ini menjadi
melegenda karena menjadi pelopor Kopi Joss.
Dari sekian banyak
warung Kopi Joss yang berjajar di deretan jalan Wongsodirjan pasti pencinta
kopi joss langsung menuju ke warung kopi joss Lek Man, terutama mereka yang
sudah berlangganan sejak lama. Sebagian
dari mereka yang memilih untuk menuju Kopi Joss Lek Man ini tau betul bagaimana
cita rasa yang khas yang disajikan oleh Lek Man. Memang sajian dari Kopi Joss
Lek Man ini special sehingga walaupun ada banyak produk kopi joss disekitarnya,
Lek Man tidak merasa gentar sediktpun.
Arang khusus yang
dia buat dari kayu jati dan kayu asem dari satu tempat inilah yang menjadi
senjata Lek Man untuk menjaga Rasa dan
kualitas dari Kopi Joss nya yang tidak berubah. Cara pembakaran dari arangnya sendiri juga tidak
sembarangan, yaitu dengan menggunakan kemenyan.
Dengan menjaga cita rasa dari pencipta
pertama dari Kopi Joss yaitu mbah Pairo, Lek Man harus bisa mempertahankan
kepercayaan pelanggan setia lamanya itu sehingga dapat mendatangkan pelanggan
lainnya. Tetapi tidak hanya bertugas menjalankan yang telah ada saja,
namun Lek Man ini juga harus berinovasi dalam
menu yang disajikan agar warung angkringannya ini bisa selalu menjadi tujuan
utama bila akan berkuliner di jalan Wongsodirjan.
Oleh
: Widyasari P
0 komentar:
Post a Comment