11/13/12

Kecelakaan Lahirkan Sebuah Nama "Es Teller Gorrilaz"

0 komentar

Persaingan berwirausaha di bidang kuliner semakin pesat namun kenyataan ini tidak memundurkan niat Aris untuk berbisnis di bidang kuliner terutama minuman. Awalnya dia membuka usaha minuman jus di KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Usahanya disana berjalan lancar hingga bencana  gempa bumi tahun 2006 terjadi dan merusak sebagian bangunan yang ada di KOPMA UIN SUKA  itu. 

Gempa bumi itu tidak menjadikan Aris berhenti dari usahanya, dia mencoba berwirausaha dibidang bisnis minuman lagi, kali ini dia mencoba menggandeng teman dekatnya. Dengan ketekunan dan keuletannya Aris dan temannya terus menjalankan usahanya ini. Saat itu, mereka masih mencarikan nama untuk Es teller yang mereka jual, suatu hari mereka berdua pergi untuk mencari bahan  Es teller untuk mereka jual, namun ditengah jalan mereka mengalami kecelakaan dan tubuh temannya yang gemuk dan besar tidak sengaja menimpa tubuh aris yang kecil. “Saat itu spontan saya mengatakan tubuhku tertimpa gorilla, sambil saya melihat poster besar yang ada gambar gorilla” ungkap Aris. Setelah kejadian itu aris memikirkan untuk menamai Es teller mereka dengan nama Es teller Gorrilaz. 

Setelah usahanya itu legal dengan nama Es teller gorillas, usaha minuman yang baru dibukanya itu tidak langsung ramai oleh pembeli, hal inilah yang menjadikan keduanya  merasa diuji. Karena memang saat itu usahanya sudah mulai mati, sahabatnya memutuskan untuk membangun usaha sendiri dan menyerahkan sepenuhnya usaha minuman yang mereka rintis.

Usaha Es teller dan jus buah ini lama-lama membaik, mulai ramai didatangi pelanggan mulai dari mahasiswa sampai pekerja, namun keberuntungan Aris ini tidak berpihak kepada teman baiknya yang memutuskan membuka usahanya sendiri, dia harus bangkrut dua kali untuk mencapai kesuksesannya. Namun itu menjadi pelajaran berharga Aris dan temannya bahwa untuk membangun uaha itu perlu suatu kesabaran.

Sebelum memutuskan untuk berwirausaha di bidang kuliner, Aris juga pernah bekerja di Restoran dan Hotel, bahkan menjadi security di salah satu mall juga pernah. Dukungan dari orang tua juga tidak begitu saja didapatkan olehnya. Menurut Aris, Kebanyakan orang tua menginginkan anaknya untuk menjadi pegawai perusahaan atau pemerintah agar hidupnya lebih jelas dan terjamin untuk kedepan. Karena tekad yang kuat dan kemampuan yang dia dapat dari sekolahnya dulu, dia yakin bahwa usahanya akan berhasil. Pengalamannya saat bekerja di restaurant dan perhotelan sebagai kepala bagian food and beverage cukup memberinya bekal dan semangat untuk keluar dari belenggu karyawan yang bekerjanya selalu dikejar target. Inisiatif dan semangat masih belum cukup untuknya membuka usaha, disaat  sistem ekonomi keluarga yang semakin buruk akhirnya dia menjadi security salah satu plasa yang ada di Yogyakarta. Melihat plasa tersebut sudah tidak menghasilkan dan akan bangkrut akhirnya Aris keluar dari plasa dan memantapkan diri untuk membuka usaha.
Untuk menjalankan bisnis Es teller dan jus buah itu dia mendapatkan dukungan penuh dari BRI Timoho yang memberi kesempatan untuknya mengikuti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan dukungan keluarga dan prinsip “ apa adanya, kebersihan dan kejujuran no. 1” sekarang usaha Es teller Gorrilaz Aris bisa dikenal dan ramai oleh pengunjung.[]

Reporter : Widyasari Prasetyaningrum

0 komentar:

Post a Comment