“Keinginan Ibuku
agar aku cepat lulus kuliah kemudian melamar kerja. Padahal mencari kerja di
zaman sekarang sulitnya minta ampun. Kalau tidak dari sekarang mulai merintis
usaha, lalu kapan? Aku nggak mau luntang-lantung bawa ijazah”.
Begitulah
pernyataan dari Seviana Puspita Sari ketika ditanya alasan mengapa ia
berwirausaha. Walaupun masih tercatat sebagai mahasiswa, pemilik kedai Mister
Java Es Krim ini, sudah mempunyai banyak pengalaman dalam dunia entrepreneurship.
Awal terjunnya
ia ke dunia entrepreneurship adalah
dari keikutsertaannya dalam MLM sampai beberapa kali tapi terus mangalami
kegagalan. Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta ini, pernah berniat untuk mencari kerja saja. Namun, kemudian ia
bergabung dengan komunitas Muda Usaha. Komunitas ini memberi fasilitas
berwirausaha melalui komunitas. Gadis asli Banjarnegara ini, merasa beruntung
bisa masuk komunitas tersebut karena dari sana ia mendapat banyak pengalaman
dan pelajaran.
Dara berusia 22
tahun ini, sekarang telah memepunyai beberapa bisnis yang ia jalankan bersama
teman-temannya, seperti warung burjo, kedai kopi, dan yang terbaru kedai es
krim di daerah Sapen. Meskipun masih terbilang muda, namun pengalamannya di
bidang kewirausahaan tidak bisa dipandang remeh. “Ya udah pernahlah ngerasain
jatuh bangun dalam berbisnis. Meskipun ada kendala, tapi dengan begitu malah
memicu semangatku untuk ngatasin kendala itu”, tuturnya bercerita.
Ketika ditanya,
berapa modal yang ia keluarkan untuk memulai usaha, ia hanya tersenyum. Ia
menjawab, membuka usaha tidak harus bermodal besar, seperti yang dikhawatirkan
kebanyakan orang. “Sekadar kamu tahu, memulai usaha kuliner tidaklah besar
modalnya. Yang penting ada niat dan kemauan keras untuk terus mengembangkan
usaha yang ada, pasti akan mencapai hasil yang maksimal”, ujar dara.
Selalu berusaha
mengembangkan diri, itulah prinsip yang dipegang oleh sulung dari tiga
bersaudara ini. Berlatar belakang dari keluarga yang berkecukupan tapi hanya
tinggal Ibu yang membiayai kebutuhan keluarganya, ia berusaha untuk meringankan
beban keluarga. Tanggung jawab sebagai anak pertama, membentuk karakter yang tidak
pantang menyerah dan selalu berusaha untuk mengayomi adik-adiknya.
Ia sekarang juga
sedang merintis untuk membentuk Komunitas Nisapreneur
Community, untuk mengembangkan potensi jiwa usaha perempuan. Ia melihat
bahwa perempuan mempunyai potensi yang besar untuk berwirausaha. Dilihat dari
sifat mereka yang lebih teliti dan cermat, maka potensi untuk berwirausaha itu
terbuka lebar.
“Seperti kata
pepatah lama, dimana ada kemauan di situ ada jalan. kalau ada kemauan yang
keras dan tak pantang menyerah, usaha apa saja pasti akan menemui jalannya.
Jadi, buat kita semua yang ingin terjun ke dunia entrepreneur, jangan mudah menyerah ya”, itulah pesannya ketika
mengakhiri wawancaranya.
Oleh: Lailis Sunaikah
0 komentar:
Post a Comment