10/16/12

Sukses Berbisnis setelah tinggalkan MLM

0 komentar

“Keinginan Ibuku agar aku cepat lulus kuliah kemudian melamar kerja. Padahal mencari kerja di zaman sekarang sulitnya minta ampun. Kalau tidak dari sekarang mulai merintis usaha, lalu kapan? Aku nggak mau luntang-lantung bawa ijazah”.



Begitulah pernyataan dari Seviana Puspita Sari ketika ditanya alasan mengapa ia berwirausaha. Walaupun masih tercatat sebagai mahasiswa, pemilik kedai Mister Java Es Krim ini, sudah mempunyai banyak pengalaman dalam dunia entrepreneurship.

Awal terjunnya ia ke dunia entrepreneurship adalah dari keikutsertaannya dalam MLM sampai beberapa kali tapi terus mangalami kegagalan. Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, pernah berniat untuk mencari kerja saja. Namun, kemudian ia bergabung dengan komunitas Muda Usaha. Komunitas ini memberi fasilitas berwirausaha melalui komunitas. Gadis asli Banjarnegara ini, merasa beruntung bisa masuk komunitas tersebut karena dari sana ia mendapat banyak pengalaman dan pelajaran.

Dara berusia 22 tahun ini, sekarang telah memepunyai beberapa bisnis yang ia jalankan bersama teman-temannya, seperti warung burjo, kedai kopi, dan yang terbaru kedai es krim di daerah Sapen. Meskipun masih terbilang muda, namun pengalamannya di bidang kewirausahaan tidak bisa dipandang remeh. “Ya udah pernahlah ngerasain jatuh bangun dalam berbisnis. Meskipun ada kendala, tapi dengan begitu malah memicu semangatku untuk ngatasin kendala itu”, tuturnya bercerita.

Ketika ditanya, berapa modal yang ia keluarkan untuk memulai usaha, ia hanya tersenyum. Ia menjawab, membuka usaha tidak harus bermodal besar, seperti yang dikhawatirkan kebanyakan orang. “Sekadar kamu tahu, memulai usaha kuliner tidaklah besar modalnya. Yang penting ada niat dan kemauan keras untuk terus mengembangkan usaha yang ada, pasti akan mencapai hasil yang maksimal”, ujar dara.

Selalu berusaha mengembangkan diri, itulah prinsip yang dipegang oleh sulung dari tiga bersaudara ini. Berlatar belakang dari keluarga yang berkecukupan tapi hanya tinggal Ibu yang membiayai kebutuhan keluarganya, ia berusaha untuk meringankan beban keluarga. Tanggung jawab sebagai anak pertama, membentuk karakter yang tidak pantang menyerah dan selalu berusaha untuk mengayomi adik-adiknya.

Ia sekarang juga sedang merintis untuk membentuk Komunitas Nisapreneur Community, untuk mengembangkan potensi jiwa usaha perempuan. Ia melihat bahwa perempuan mempunyai potensi yang besar untuk berwirausaha. Dilihat dari sifat mereka yang lebih teliti dan cermat, maka potensi untuk berwirausaha itu terbuka lebar.

“Seperti kata pepatah lama, dimana ada kemauan di situ ada jalan. kalau ada kemauan yang keras dan tak pantang menyerah, usaha apa saja pasti akan menemui jalannya. Jadi, buat kita semua yang ingin terjun ke dunia entrepreneur, jangan mudah menyerah ya”, itulah pesannya ketika mengakhiri wawancaranya.

Oleh: Lailis Sunaikah

0 komentar:

Post a Comment