11/13/12

Tirulah Ilmu Ikan,Cari Kolam yang Banyak Makanannya!

0 komentar
“Berdagang itu ibarat ikan, harus berani bermigrasi mencari kolam yang banyak ada makanannya”, terang Hari alias Komir. Komir adalah pedagang grosiran segala perkakas keperluan rumah tangga, yang sering disebut masyarakat sebagai pedagang “Sepuluh ribu tiga”. Pada awalnya ia hanya berkeliling menjual dagangannya di area Pati, Rembang dan Purwodadi, meski ia sendiri berasal dari Sragen. Namun, karena semakin banyaknya pesaing, kini Hari concern mengadakan ekspansi hingga ke Palopo, Sulawesi Barat.

“Dulu, sekitar tahun 2008-an, pasar di kawasan Pati, Rembang dan Purwodadi sangat menjanjikan”, ungkapnya. “Dalam waktu seminggu saja bisa mendapatkan penghasilan kotor minimal lima juta rupiah”, lanjutnya. Namun, dengan semakin banyaknya geliat usaha dalam bisnis grosir ini, kini untuk kawasan tersebut telah mengalami kelesuan penjualan.

Setelah kawasan Pati dan sekitarnya itu mengalami kelesuan, Hari mencoba melakukan ekspansi ke daerah Bojonegoro dan Tuban. Namun, ternyata di daerah itu juga sudah banyak pedagang-pedagang grosiran keliling. “ Wah, ternyata di daerah Bojonegoro juga sudah dijajah teman-teman saya”, ungkapnya sedikit terkekeh. Lantas, ia pun memutar otak untuk mencoba beralih ke bisnis lain yang menyebabkan ia sempat vakum berjualan kurang lebih dua tahun.

Selama satu tahun vakum itu, Hari merantau ke Jakarta. Di sana ia mencoba peruntungan untuk menjadi sopir. Dari sopir travel, sopir perusahaan, hingga sopir pribadi ia lakoni. Akan tetapi, menurutnya ia tidak menemukan “feel” menjadi sopir. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Sragen dan berdagang grosir kembali. “Feel saya ternyata di bidang perdagangan e mas”, ia melanjutkan, “Yah, sekalipun omset menurun, tak apalah, yang penting saya lebih merasa enak”.

Sekembalinya dari Jakarta itu, ia nekat menggadaikan sertifikit tanah dan beberapa BPKB motornya dan juga BPKB beberapa motor temannya sebagai modal. Saat itu ia mendengar kabar bahwa banyak teman-temannya yang dulu juga berdagang grosiran telah melakukan ekspansi hingga Pekanbaru dan Banjarmasin. Menurut beberapa kabar dari temannya itu, pasar di Sumatera dan Kalimantan cukup menjanjikan. Namun hari tidak merasa tertarik untuk mengikuti teman-temannya. Ia lebih memilih menjajaki daerah Sulawesi. Pilihan itu jatuh ke daerah Palopo.

Bulan pertama ternyata omsetnya sangat menjanjikan. “Sebulan pertama sangat menjanjikan, penghasilan bersih bisa sampai tiga juta rupiah”, lanjutnya, “Itu sudah dikurangi menggaji karyawan dua orang, dengan besaran gaji kisaran satu juta per orang”. Saat ini, Hari memutuskan concern berdagang di kawasan Palopo dan sekitarnya. Niatnya, awal tahun depan ia ingin memperluas jaringan hingga ke Manado.

Oleh : Johan Saputro

0 komentar:

Post a Comment