Kualitas
bagus tidak harus selalu mahal. Mirza Akbar dan Arum Dewi Suci membuktikan hal
tersebut lewat produk mereka, yaitu ice cream yang di beri label ‘Yogya Ice
Cream’. Berlokasi di Jl. Affandi, Gang Kantil, Pelem Kecut No. 8 Yogyakarta,
Yogya Ice Cream mampu memproduksi hingga 3-4 ribu cup es krim setiap harinya
dengan menghabiskan 240 liter susu.
“Untuk penjualannya kami bisa menjual hingga 500 sampai 1000 cup es krim
per harinya,” kata Mirza
Salah
satu keunggulan es krim buatan Mirza ini adalah memiliki kualitas premium karena
terbuat dari 100% susu sapi segar murni. Selain itu, Yogya Ice Cream dipasarkan
dengan harga cukup terjangkau. Per cup ukuran 90 ml dijual seharga Rp. 1.500.
“Kami hanya membandrol Rp. 1.500 per cupnya,” kata mahasiswa jurusan Ilmu dan
Industri Peternakan UGM ini.
Dalam
menjalankan usaha ini, Mirza juga melayani permintaan pembuatan es krim dari
konsumen. “Kami bisa membuatkan es krim sesuai pesanan konsumen dan diberi
label produk atas nama pemesan.”ungkapnya. Usaha yang dijalankan sejak 14 April 2008 ini,
omset Yogya Ice Cream ini mampu menembus angka 80 juta dengan keuntungan bersih
sekitar 15 juta setiap bulannya.
Dalam
memasarkan produknya, Mirza merangkul sejumlah rumah makan untuk memperluas
pemasaran. Beberapa rumah makan yang
bekerja sama dengan Yogya Ice Cream antara lain adalah Jogja Chicken, Waroeng
Steak, dan Festival Kuliner.
Pilihan rasa yang ditawarkan Yogya
Ice Cream cukup beragam. Saat ini tersedia 3 pilihan rasa yaitu coklat, vanilla, dan
stroberi. “Saat ini kami baru menawarkan tiga varian rasa: cokelat, vanilla,
dan stroberi untuk penjualan retail berlabel Yogya Ice Cream. Tapi untuk es
krim pesanan kami bisa melayani varian rasa yang diinginkan oleh konsumen” imbuh
Arum Dewi Suci.
Keberhasilan
yang sudah mereka raih tidak menjadikan mereka berdiam diri. Untuk
mengembangkan Yogya Ice Cream, mereka
berencana bermitra dengan pengusaha catering. “Target kedepan kami ingin
menggandeng katering baik di dalam maupun luar negeri sebagai mitra. Kami
memilih sektor ini karena relatif lebih stabil usahanya dibanding dengan
restoran,” kata Arum mengakiri.
0 komentar:
Post a Comment