12/4/12

Lepas Yang Lama, Cari Yang Baru

0 komentar

Di era globalisasi ini kerap kita jumpai jejaring sosial menjadi  sarana online shopping atau jual beli melalui dunia maya.  Seperti melalui  facebook, twitter, BBM, kaskus hingga jejaring sosial khusus jual beli barang seperti toko bagus.  Namun maraknya jual beli melalui online shopping ini masih dihantui rasa kurang percaya konsumen sehingga terkadang konsumen enggan untuk membeli  barang melalui OL SHOP.
Meskipun masih dihantui kurang adanya kepercayaan konsumen terhadap situs jual beli online, hal tersebut tidak menyurutkan niat Susetyo Adi, penjual berbagai macam sepeda melalui OL SHOP. Ia memilih berjualan OL SHOP melalui toko bagus, jejaring sosial khusus jual beli barang tersebut ia rasa telah memiliki kepercayaan dari konsumen karena setiap beriklan di situs tersebut harus login terlebih dahulu untuk mendapatkan id member berupa username dan password. Selain melalui toko bagus Susetyo Adi juga memasarkan sepeda-sepeda yang ia jual melaui kaskus. Bagi Adi yang telah lama menjadi kaskuser (pengguna situs kaskus) akan semakin memudahkannya untuk menjual barang dagangannya karena biasanya pengguna lama lebih dipercaya di forum tersebut.
Usaha Adi ini berawal dari hobi gowes yang ia sukai. Hobi ini membuatnya membeli banyak sepeda sehingga ia memiliki tiga jenis sepeda di rumah.  Semakin hari, berbagai jenis sepeda model baru yang ditemuinya pun selalu ingin dibelinya. Tetapi, ketika ia mengingat budget kebutuhan pokoknya yang lebih utama, ia mulai berpikir bagaimana cara untuk membeli sepeda kesukaannya. Akhirnya ia memiliki ide untuk membeli berbagai jenis sepeda kesukaanya kemudian ia harus rela melepas sepeda yang pernah dia gunakan dan menjual sepeda itu.
Barang yang ia miliki terhitung masih baru karena setiap sebulan sekali bahkan kurang dari sebulan, dia menginginkan barang baru. Membeli yang baru, lalu melepas yang lama. Walaupun keuntungan yang ia dapatkan selama empat bulan berjalannya bisnis online ini tidak banyak, ia juga tidak rugi karena ia tidak pernah tombok atau rugi bandar. Ia tidak pernah merasa rugi karena menurutnya ia bisa menyalurkan hobi dan juga bisa mendapatkan keuntungan.

Oleh: Monica Merly Pangalila

0 komentar:

Post a Comment