11/20/12

Meski (hanya) Berdagang yang Penting Tidak Korupsi!

0 komentar
Siang itu, Selasa 06 November 2012, di jalan Malioboro pandanganku terpaku pada bapak-bapak separuh baya penjual wayang kulit di emperan toko di sisi barat Jalan Malioboro. Meski lapaknya bisa dibilang kecil dan diapit oleh lapak-lapak lain, namun apa yang dijual cukup memberi rona kontras bagi siapa saja yang memperhatikan.
Pak Budi nama penjual wayang itu. Walau sebenarnya barang utama yang dijual bukan hanya wayang, namun keberadaan wayangnya yang ditata sedemikian rupa cukup mampu menyita perhatian. Selain menjual wayang,  Pak Budi menjual keris, baju sorjan, blangkon, dan lain sebagainya. Pak Budi telah berjualan di emperan toko di jalan Malioboro sudah lebih dari 20 tahun. “Sudah sedari muda Mas, saya jualan disini”, lanjutnya, “Kira-kira sudah 20 tahunan saya berjualan, dan tempatnya pun ngga berpindah-pindah, ya, disini terus”,ujarnya.
Yang menjadi andalan di lapaknya ini ternyata bukanlah wayangnya, tetapi adalah blangkon dan baju sorjan. Blangkon dijual dengan harga dari limabelas ribu hingga lima belas ribu. Sedangkan, baju sorjan ia jual mulai dari harga tigapuluh ribu sampai ratusan ribu. “Tergantung ukuran sama bahan Mas harga baju sorjan itu”, tuturnya ramah. “Kalau wayang dan keris ini sebenarnya hanya buat pemanis penarik perhatian Mas, tapi kalau ada yang mau beli ya silakan”, tuturnya.
Hari itu, menurut Pak Budi, jualannya cukup laku. Menurut penuturannya, saat musim liburan telah tiba omset penjualannnya meningkat dua kali lipat.  Ia menuturkan dari hasil berjualan ini cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga tanpa mesti mencari tambahan pendapatan dari pekerjaan yang lain. Pak Budi menuturkan bahwa menjadi pedagang, meski hanya di emperan toko bukanlah sebuah pekerjaan yang memalukan. “Meski berdagang kayak gini, tapi yang penting halal, barangnya halal dan caranya juga halal”, ucap Pak Budi sambil sedikit terkekeh.
Dalam kesempatan itu pula, Pak Budi memberikan nasihat bahwa di zaman seperti sekarang ini anak muda janganlah masih berpikiran bahwa menjadi pegawai negeri adalah satu-satunya bidang pekerjaan. “Pegawai negeri itu ya Mas, kalau di posisi tinggi, atau kaya sedikit aja disangka korupsi”, lanjutnya, “Mending menjadi pengusaha, atau pedagang, tapi ya jangan kayak Bapak gini, menjadi pedagang yang kayak pak Jusuf Kalla itu”, tuturnya dengan ekspresi ramah. “Menjadi pengusaha itu kan bebas korupsi Mas”, tutupnya.

Oleh : Johan Saputro

0 komentar:

Post a Comment