Berangkat dari keprihatinan atas rendahnya
minat masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi jamu, memberikan inspirasi bagi lima mahasiswa
Fakultas Teknologi Pertanian UGM, yaitu Elok Pawening Maharani, Sari Yuslia,
Arif Sugianto, Anisa Dian Safitri, dan Aryo Dwi Nugroho untuk membuat es krim
yang diberi nama 'Herbatic' (Herbal Nabati Ice Cream). Keunikan es krim ini
adalah dibuat dari bahan nabati dan jamu-jamuan yang sarat akan gizi. “Jamu itu minuman menyehatkan,
tetapi tidak praktis dan kurang diminati masyarakat. Untuk itulah kami mencoba
berinovasi mengemas jamu dalam bentuk yang lebih menarik, yaitu es krim, produk
yang bisa dibilang disukai oleh semua kalangan,” tutur Elok.
Herbatic dibuat dengan mengombinasikan sari
kacang merah sebagai pengganti susu sapi dan jamu-jamuan. Penggunaan bahan
berupa sari kacang merah membuat Herbatic aman dikonsumsi bagi penderita lactose intolerance,
yang sedang diet, dan vegetarian. Sedangkan pada umumnya es krim dibuat dari
lemak hewani, seperti susu sapi, yang menjadi pantangan mereka. Herbatic juga
aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Karena dalam kacang merah dan
jamu-jamuan terkandung indeks glikemik sangat rendah, yakni 22-32. Kandungan
glikemik yang rendah menjadikan Herbatic sebagai solusi makanan yang aman untuk
penderita diabetes. “Jadi, insulin yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan
kebanyakan makanan kaya karbohidrat,” jelas Sari Yuslia.
Dalam pembuatannya, selain
menggunakan sari kacang merah, Herbatic juga menggunakan margarin sebagai
pengganti mentega dan maizena sebagai pengganti gelatin. Sehingga meraka berani
mengklaim Herbatic sebagai produk es krim herbal, tidak hanya karena
menggunakan sari kacang merah dalam pembuatannya, tetapi juga karena tidak
menggunakan telur, mentega, dan gelatin.
Cara membuat es krim ini dimulai dengan merebus
kacang merah untuk diambil sarinya. Kemudian sari kacang merah diolah bersama
dengan margarin, gula pasir, tepung agar-agar, vanili, dan garam. Ditambah pula
perasa alami, seperti jahe, temulawak, kencur, kunyit, asam jawa, dan secang. Setiap produksi, Herbatic
membutuhkan 800 ml sari kacang merah, 150 gram gula pasir, dan tambahan
bahan-bahan lain secukupnya. Dari bahan tersebut dapat menghasilkan 18-20 cup
ukuran 90 ml. “Dalam sebulan biasanya kita bisa sampai 3 kali produksi,"
tambah Anisa.
Es krim Hertaic dipasarkan dengan harga
Rp3.500,00 per cup. Dalam 1 minggu, mereka mampu menjual hingga 90 cup es krim
Herbatic. Sementara ini Herbatic baru dipasarkan secara terbatas di kantin Fakultas
Teknik Pertanian UGM, Resto Vegan Somayoga, Vihara Bodhicitta Maitreya, dan
Minimarket Plaza Agro. Varian rasa yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari
jahe, kunyit asam, kencur, temulawak, hingga jahe merah. Bila ada pembeli yang
menginginkan, bisa juga ditambahkan topping dengan messes atau selai, seperti
blueberry, coklat, dan strawberry.
Oleh : Muhammad Tibyan
Oleh : Muhammad Tibyan
0 komentar:
Post a Comment