Pernah mendengar menu makan dengan sebutan ‘Baby Duck’ dan ‘Entok Saurus’? Bila anda pernah melintas melewati Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muntilan, persis di depan Rumah Sakit tersebut terdapat sebuah warung makan yang nampak biasa dari luar, namun memiliki menu yang di luar ‘biasa’— bisa dibilang terdengar aneh dan catchy. Pondok Rahayu nama warung makannya, Baby Duck dan Entok Saurus
menu andalannya dan Bu Ngatiah pemiliknya.
“Pondok Rahayu diambil dari nama almarhum suami saya”, ungkap Ibu dari lima orang anak ini. Pondok Rahayu buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 21.00. Sampai sekarang, Pondok Rahayu telah membuka tiga cabang di kota Magelang, dengan jumlah pegawai lima orang di setiap warung makannya.
Ibu Ngatiah mengingatkan dalam setiap usaha harus memiliki semangat tinggi. “Dengan usaha dan semangat yang tinggi, tak ada yang tak mungkin”, tuturnya.Sebagai satu-satunya tumpuan keluarga, Bu Ngatiah senantiasa berusaha mengembangkan usaha warung makan ini agar tetap memiliki daya saing. Percobaan-percobaan mengenai resep masakan dan varian menu baru sering ia lakukan, bahkan tak jarang menemukan kegagalan. “Jatuh bangun itu wajar, kuncinya jangan patah semangat untuk terus melaju”, akunya. Lanjutnya,”Kalau saya menyerah, siapa yang bakal jadi tumpuan keluarga”.
Setelah berulang kali bereksperimen dengan beragam resep masakan dan varian menu, akhirnya Bu Ngatiah menemukan resep masakan yang orisinil buatannya sendiri. “Awalnya memang terlihat biasa, namun setelah dicicipi akan terasa berbeda dengan masakan di tempat lain”, tuturnya. Selain resep, Bu Ngatiah juga berhasil menciptakan beberapa varian menu baru, diantaranya Baby Duck dan Entok Saurus. “Baby Duck yaitu masakan anak bebek, dan Entok Saurus adalah sebuah masakan entok satu ekor utuh”, terangnya.
Menurut penuturannya, dengan memberi nama masakan yang unik ini telah mampu memikat hati para konsumen. “Di hari-hari biasa bisa menghabiskan dua puluh ekor bebek, sedangkan jika sedang ramai pesanan, dua ratus bebek pun habis terjual ke tangan konsumen”, tuturnya.
Oleh : Taufik Alhamdani
menu andalannya dan Bu Ngatiah pemiliknya.
“Pondok Rahayu diambil dari nama almarhum suami saya”, ungkap Ibu dari lima orang anak ini. Pondok Rahayu buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 21.00. Sampai sekarang, Pondok Rahayu telah membuka tiga cabang di kota Magelang, dengan jumlah pegawai lima orang di setiap warung makannya.
Ibu Ngatiah mengingatkan dalam setiap usaha harus memiliki semangat tinggi. “Dengan usaha dan semangat yang tinggi, tak ada yang tak mungkin”, tuturnya.Sebagai satu-satunya tumpuan keluarga, Bu Ngatiah senantiasa berusaha mengembangkan usaha warung makan ini agar tetap memiliki daya saing. Percobaan-percobaan mengenai resep masakan dan varian menu baru sering ia lakukan, bahkan tak jarang menemukan kegagalan. “Jatuh bangun itu wajar, kuncinya jangan patah semangat untuk terus melaju”, akunya. Lanjutnya,”Kalau saya menyerah, siapa yang bakal jadi tumpuan keluarga”.
Setelah berulang kali bereksperimen dengan beragam resep masakan dan varian menu, akhirnya Bu Ngatiah menemukan resep masakan yang orisinil buatannya sendiri. “Awalnya memang terlihat biasa, namun setelah dicicipi akan terasa berbeda dengan masakan di tempat lain”, tuturnya. Selain resep, Bu Ngatiah juga berhasil menciptakan beberapa varian menu baru, diantaranya Baby Duck dan Entok Saurus. “Baby Duck yaitu masakan anak bebek, dan Entok Saurus adalah sebuah masakan entok satu ekor utuh”, terangnya.
Menurut penuturannya, dengan memberi nama masakan yang unik ini telah mampu memikat hati para konsumen. “Di hari-hari biasa bisa menghabiskan dua puluh ekor bebek, sedangkan jika sedang ramai pesanan, dua ratus bebek pun habis terjual ke tangan konsumen”, tuturnya.
Oleh : Taufik Alhamdani
0 komentar:
Post a Comment