Makan
dan minum merupakan kebutuhan primer setiap manusia yang tak mungkin bisa lepas
dari kehidupannya. Dari fakta itulah banyak bermunculan usaha yang berkecimpung
di bidang makanan dan minuman. Berbagai
macam cara dilakukan
para pebisnis kuliner untuk menarik konsumen
agar menyukai sajian yang
ditawarkan. Mulai dari memaksimalkan rasa sampai dengan
meminimalisir
harga. Itu semua mereka lakukan untuk
memuaskan kemauan pelanggan. Variasi menu dan kreatifitas menyajikan hidangan juga menjadi perhatian utama mereka karena ini menjadi salah satu cara pemikat pelanggan. Hidangan dengan berbagai bahan yang diolah sedemikian rupa menjadi konsentrasi sebagian usaha makanan.
memuaskan kemauan pelanggan. Variasi menu dan kreatifitas menyajikan hidangan juga menjadi perhatian utama mereka karena ini menjadi salah satu cara pemikat pelanggan. Hidangan dengan berbagai bahan yang diolah sedemikian rupa menjadi konsentrasi sebagian usaha makanan.
Namun
jauh dari semua itu, es
adalah yang paling banyak penggemarnya. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak menyukai minuman dingin ini. Dikarenakan Indonesia adalah daerah tropis maka
minuman terutama es masih banyak peminatnya apalagi bila saat musim panas
menyerang. Kesempatan yang terbuka lebar ini dimanfaatkan oleh
Aris.
Berbekal pengalamannya bekerja di hotel
dan restoran di bagian food and
beverage, dia mendirikan suatu
usaha di bidang tersebut. Apalagi didukung dengan latar belakang
sekolahnya yang
juga di perhotelan jurusan food and beverage.
Sebelum
mapan dan yakin dengan usahanya ini, dulu dia pernah menjadi satpam di Saphir
Mall, hal tersebut
ia lakukan karena dorongan ekonomi. Dikarenakan dorongan orang tua yang menginginkan menjadi karyawan, dia pun pernah menjadi karyawan di hotel.
Namun karena hidup menjadi karyawan selalu dikejar target dan selalu di bawah tekanan, pelan- pelan dia menjalankan usaha jus
buah sebelum dia benar-benar lepas menjadi karyawan.
Usahanya dimulai dengan berjualan jus di Kopma UIN Sunan Kalijaga, yang dikelola
oleh istrinya dari tahun 2003.
Namun karena gempa tahun 2006 dan
bangunan gedung UIN banyak yang rusak, akhirnya dia pindah ke Sapen di Jalan Bimokurdo.
Berpegang teguh pada kebersihan dan kejujuran, ia meminta bantuan dari BRI Timoho
dengan mengikuti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dorongan keluarga juga memotivasinya supaya serius menekuni
usaha es teller dan jus buah ini.
Asal mula ide mendirikan kedai es teller ini adalah idenya dengan Krisna, temannya yang berbadan tinggi besar. Suatu
hari mereka bingung untuk menamai usaha es teller yang mereka bangun. Karena
suatu kejadian kecelakaan motor, Krisna
jatuh menimpa Aris. Karena melihat gambar gorilla, spontan Aris berteriak “Badanku tertimpa gorilla”. Setelah
kejadian itu dia berfikir menamakan kedai es telernya dengan nama Gorilaz.
Usaha
yang mereka bangun itu tidak lama dijalankan berdua. Krisna
yang tidak
tahan dengan usaha yang menurutnya
berjalan
lambat ini, memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Namun Aris tetap sabar menjalankan usaha
ini dan menjadikannya lebih maju lagi, seperti prinsip yang ia tanam, “Membangun
usaha itu bagaikan menanam pohon dan menunggunya sampai berbuah, berusaha
menjaga pohon itu tetap hidup dan terus menghasilkan buah”.
Oleh: Widyasari Prasetyaningrum
0 komentar:
Post a Comment