Saat ini banyak aneka jenis makanan
merajalela di pinggiran jalan
termasuk nasi kucing yang sangat menggoda selera. Salah satunya di daerah depan terminal
Karanggede, tepatnya di Jalan
Prawiro Digdoyo no 10 Karanggede, Boyolali terdapat warung sega kucing
"Pak Ratno"
atau yang lebih dikenal dengan nasi kucingan. Warung yang berada di depan terminal ini, telah berdiri sejak tahun 2006 silam.
Pak
Ratno mengungkapkan bahwa untuk merintis usahanya memang tidak mudah. Bermodalkan uang 1 jutaan, ia mulai merintis usaha
dengan membuat gerobak. “Dulu warung HIK (warung nasi kucing) emang belum terlalu
banyak, tapi dulu karena masih “babat alas” atau buka pasaran makanya hanya
dagang 10 bungkus nasi, itupun terkadang tidak habis paling hanya laku 1-5
bungkus sehari, segala sesuatunya masih benar-benar prihatin. Untuk sambal nasi bungkusnya saja dulu cuma butuh 2 buah
tapi kalau sekarang sampe 2 kg,” ungkap pria kelahiran Semarang, 2
Desember 1962 ini.
“Dulu itu masak gorengan pun hanya 20an
biji, masaknya pakai kompor minyak kecil. Banyak suka duka mulai dari kompor
mati, gorengan nggak matang, dll. Dahulu warung ini waktu awal-awalan berdiri
buka mulai dari jam 05.00-12.00an malam, mau panas mau hujan tetap dagang, benar-benar butuh perjuangan. Tapi kalau sekarang, buka mulai jam 2 siang sampai jam 8-9 malam,” ujarnya bercerita.
Memang patut kita acungi jempol
perjuangan Pak
Ratno dalam memulai usahanya yang tak
kenal lelah. Dulu pendapatan kotor dari penjualan nasi kucing hanya
menghasilkan 30-50an ribu per hari.
Tetapi sekarang jauh lebih baik pendapatan kotor harian 300-400 ribu, pendapatan
bersih 50-150 ribu, dengan
rata-rata 100 ribu per harinya. Bahkan ketika masa
lebaran, omset
bisa mencapai 400-500 ribu
per hari
dengan
keuntungan mencapai
200 ribuan. Wow...
Di daerah Karanggede sendiri tak sedikit
orang yang berjualan kucingan seperti Pak
Ratno. Namun Pak
Ratno tak takut menghadapi
persaingan yang cukup ketat tersebut. Bapak
tiga anak ini mengungkapkan,
cara mengatasi persaingan adalah dengan tetap mempertahankan rasa sejak pertama
kali buka sampai sekarang (6 tahun buka usaha). Ukuran, pelayanan, kualitas barang
dagangan harus terus dijaga
serta
dengan harga yang berani bersaing.
Oleh: Devi Nur
Laila
2 komentar:
wah sebuah peluang tuh gan.
Ketika mendengar Sebuah Cerita tentang Kesuksesan yang dimulai dr Awal memang sangat Mengesankan. Saya sungguh Terkesan dng Perjuangan/Prihatin Bpk. Ratno.. Siapa yang Berusaha pasti Tuhan akan membukakan Pintu untknya.. Oh iya, Perkenalkan nama saya Yudhi, rumah saya Tlatar,Boyolali.. Apakah anda boleh berbagi ilmu membuka usaha W. Hik? Jika boleh, invte pin 26999226 , Terima Kasih....
Post a Comment