Bagi
sebagian orang,
menjadi pegawai bank adalah cita-cita yang ingin dicapai. Namun tidak bagi Kriswanda Gusta A, pendiri kedai susu 50 rasa Milky Milk. Dulu
ia adalah seorang pegawai bank, namun bagi
mas Gusta menjadi seorang wirausahawan lebih nyaman dari pada jadi
pegawai. “Jadi
pegawai itu ada enaknya dan
ada
juga nggak enaknya. Enaknya kita setiap bulan mendapat gaji. Nggak enaknya, kita bekerja untuk orang lain
yang mana itu penuh dengan tekanan. Jika salah ya kita disalahkan jika benarpun
kita terkadang salah” kata mas Gusta.
Karna
penuh dengan tekanan dalam bekerja, pada tahun 2009 akhirnya mas Gusta
memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai pegawai bank dan beralih profesi
menjadi wirausahawan. Sebenarnya selama bekerja sebagai pegawai bank mas Gusta punya pekerjaan sampingan yaitu menjadi PKL (pedagang kaki lima). Setelah
tidak lagi bekerja sebagai pegawai, berjualan sop iga di pinggir
jalan Kota Baru,
yang tadinya hanya dijadikan
pekerjaan sampingan akhirnya menjadi awal profesinya sebagai wirausahawan.
Namun
usaha tersebut
tidak bertahan lama yang pada akhirnya harus tutup dikarenakan tempat untuk berjualan merupakan Zona Merah yang tidak boleh ditempati
oleh pedagang kaki lima. Tidak putus asa,
pada tahun yang sama, 2009,
Mas Gusta mengontrak sebuah rumah di daerah Seturan, Yogyakarta. Ia memulai usahanya yang baru dan bertahan
hingga sekarang, Angkringan
Susu Milky Milk. Dengan mengandalkan berbagai macam rasa dalam susu, MilkyMilk berkompetisi dalam
usaha kuliner di daerah Seturan yang dikenal sebagai tempat berbagai macam
usaha kuliner. Sukses di usaha yang satu ini, Milky Milk mengembangkan sayapnya
ke daerah Palagan, Sleman. Hingga saat ini Milky Milk telah mempekerjakan lebih
dari 40 orang pegawai.
Dalam
perbincaang singkat itu mas Gusta juga berkata akan membuka usaha lagi dalam
waktu dekat ini. Kalau sebelumnya special susu sapi atau minuman, tapi untuk
usahanya yang baru nanti lebih special pada makanan yang pedas , dan murah. Hmm..
sepertinya menarik !
Sedikit
masukan dari mas Gusta, “Jangan pernah menyerah dalam bekerja, nikmati ketika kita jatuh, jadikan
pelajaran dan ketika sukses selalu bersyukur dan berbagilah dengan orang lain.
Berbagi ilmu dan pengalaman itu yang paling penting” .
Oleh: Bayu Ramadhani
0 komentar:
Post a Comment