10/9/12

Perajin Gebleg, Bertahan di Tengah Keterbatasan

0 komentar
Pernah makan Gebleg? Makanan yang satu ini mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Karena memang makanan ini hanya ada di Kulon Progo. Dibuat dari bahan baku kelapa dan tepung serta diiolah mirip sejenis cilok. Ciri khas dari makanan ini adalah bentuknya yang selalu menyerupai angka delapan. Dengan digoreng dan disajikan garing bersama tempe bacem membuat gebleg menjadi camilan yang cocok dihidangkan pada malam hari.
“Dibuat dari adonan tepung singkong dan tepung kanji membuat bahan baku makanan ini dapat bertahan lama selama tiga hari tanpa freezer dan 25 hari apabila disimpan di dalam freezer, ketika akan digoreng adonan tersebut baru diberi parutan kelapa sehingga teksturnya empuk dan warna gebleg menjadi putih alami”, Ungkap Rubiah. Perempuan berusia 48 tahun ini telah menjadi perajin gebleg selama 15 tahun. Rubiah ditemani Suminah menjajakan gebleg dan tempe bacem setiap hari dari pukul 17.00 hingga pukul 21.00 di jalan mandung  km. 3 Pengasih, Kulon Progo. Dengan berbagai peralatan sederhana seperti sebuah wajan, tungku api kayu dan spatula usaha ini bertahan diantara makanan dan camilan baru.
Disela rutinitasnya mengolah adonan gebleg, Rubiah mengungkapkan bahwa usaha ini mempunyai resiko kerugian yang cukup rendah. Menurutnya, warungnya ramai pembeli saat hari Minggu dan tanggal muda. Namun pada hari biasa permintaan gebleg juga tidak dapat dikatakan sedikit. Setiap hari selalu ada pelanggan yang melakukan pemesanan. Selain menjual perorangan, warung gebleg Ruwiyah juga melayani pemesanan partai besar seperti pengajian, arisan, meeting sebagai Coffee break dan lain-lain.
Meskipun usaha kuliner ini mampu bertahan dan berkembang selama 15 tahun, berbagai kendala dalam produksi baik itu peralatan maupun fasilitas pendukung masih dirasakan Ruwiyah. “ Ya kami menginginkan pemerintah Kulon Progo untuk menyediakan bantuan peralatan seperti wajan, spatula, dan kompor.” “Gebleg bersama tempe bacem adalah makanan khas Kulon Progo, jadi belum lengkap apabila ke Kulon Progo tidak coba gebleg”, tutup Ruwiyah.

Oleh : Amri Muttaqin 

0 komentar:

Post a Comment