“Sebenarnya Jogja Wisata itu tugas kuliah. Dulu kan ada mata kuliah entrepreneurship, tugasnya itu harus bisa membuka usaha sendiri. Karena timku suka jalan-jalan semua, maka lahirlah ide untuk membuat agen perjalanan wisata”, demikian ungkap Muhammad Fajar Mulyono tentang Jogja Wisata. Jogja Wisata adalah sebuah agent wisata yang menawarkan paket perjalanan wisata untuk
daerah Jogja dan sekitarnya.
Mengingat respon yang
baik dari konsumen atas Jogja Wisata, membuat tim yang beranggotakan lima orang
mahasiswa ini, yaitu Fajar, Anggi, Dossi, Alip, dan Arin enggan untuk
menghentikan usaha. Mereka malah semakin berniat untuk mengembangkan usaha yang
dirintis karena tugas kuliah ini.”Kami terus melakukan pembenahan supaya Jogja
Wisata ini bisa terus berkembang dan mampu berkompetisi dengan agen-agen wisata
lain”, ujar Fajar.
Jogja Wisata menawarkan
paket perjalanan wisata yang beragam, tergantung dengan tujuan objek wisata,
lama perjalanan, dan fasilitas yang diinginkan pelanggan. “Ada pelanggan yang
cuma minta driver, ada yang cuma
minta tour guide, dan ada pula yang minta paket wisata ke objek wisata yang
belum ada di daftar paket kami”, ujar pemuda kelahiran 7 Februari 1988 ini.
“Kami berusaha untuk memenuhi permintaan pelanggan, karena kepuasan pelanggan
adalah tujuan kami,jika pelanggan puas ia berani membayar berapa pun”, katanya
seraya berkelakar.
Lebih lanjut, Fajar
memaparkan bahwa target pemasarannya lebih diarahkan kepada konsumen yang
berada di luar Yogyakarta. Pemuda asli Semarang ini berkata,“Kami membidik
pasar di luar Jogja, khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya,
Semarang, dan yang lainnya”, paparnya. Lanjutnya, “Orang-orang di sana kan penat dengan aktifitas yang serba
sibuk dan keadaan kota yang padat”. Adapun untuk strategi pemasaran yang
digunakan Jogja Wisata untuk menjangkau target pemasarannya yang berada di luar
kota ialah melalui dunia maya, misalnya dengan media sosial twitter, facebook
dan blog.
Fajar menuturkan selama
menjalankan bisnis ini, selain mendapatkan keuntungan finansial, ia juga
merasakan keuntungan yang lain, seperti relasi yang terjalin baik dari pengelola
objek wisata, jasa rental mobil, pengusaha oleh-oleh, serta kerjasama dengan
tempat penginapan berupa hotel ataupun home
stay. “Keuntungan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak tersebut ialah
sering mendapat potongan harga sehingga bisa menekan biaya pengeluaran”,
terangnya.
Namanya juga usaha, selain mendapatkan keuntungan pasti juga ada resiko dan kendalanya. Fajar mengaku, resiko yang dihadapi selama menjalankan bisnis ini ialah resiko kecelakaan dalam perjalanan dan juga keluhan atau komplain dari pelanggan karena ada keterlambatan pemberangkatan dan layanan di objek wisata yang tidak menyenangkan. “Sebenarnya fasilitas di objek wisata kan tanggung jawab pengelola objek wisata. Tapi namanya pelanggan, jadi ya kami yang disalahin”, ujar anak pertama dari tiga bersaudara ini. Selain itu, Fajar juga menjelaskan adanya kendala di manajemen. “Karena semua anggota tim masih berstatus sebagai mahasiswa sehingga harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan mengurusi kerjaan”, jelasnya.
Walaupun ada kendala dan resiko yang harus dihadapi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Fajar dan timnya untuk terus mengembangkan bisnis jasa ini. “Kami telah menyusun rencana untuk mengembangkan Jogja Wisata dan untuk ke depannya kami juga ingin melayani perjalanan wisata keluar wilayah Jogja”, demikian ungkapnya.
Namanya juga usaha, selain mendapatkan keuntungan pasti juga ada resiko dan kendalanya. Fajar mengaku, resiko yang dihadapi selama menjalankan bisnis ini ialah resiko kecelakaan dalam perjalanan dan juga keluhan atau komplain dari pelanggan karena ada keterlambatan pemberangkatan dan layanan di objek wisata yang tidak menyenangkan. “Sebenarnya fasilitas di objek wisata kan tanggung jawab pengelola objek wisata. Tapi namanya pelanggan, jadi ya kami yang disalahin”, ujar anak pertama dari tiga bersaudara ini. Selain itu, Fajar juga menjelaskan adanya kendala di manajemen. “Karena semua anggota tim masih berstatus sebagai mahasiswa sehingga harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan mengurusi kerjaan”, jelasnya.
Walaupun ada kendala dan resiko yang harus dihadapi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Fajar dan timnya untuk terus mengembangkan bisnis jasa ini. “Kami telah menyusun rencana untuk mengembangkan Jogja Wisata dan untuk ke depannya kami juga ingin melayani perjalanan wisata keluar wilayah Jogja”, demikian ungkapnya.
Oleh
: Lailis Sunaikhah
0 komentar:
Post a Comment