Toko mebel dan
kerajinan “Sabda” ini beralamatkan di jalan Amat Jazuli no 21 Kotabaru
Yogyakarta. Sejarah berdirinya toko ini dimulai sejak tahun 1991 dan sekarang
sudah berusia 21 tahun. Mulanya ide usaha tersebut dirintis adalah atas
inisiatif dari almarhum suami ibu Sulastri Sulistyo dengan menggunakan sebuah
toko di Kompleks Parkir Abu Bakar Ali pemberian orang tua ibu Sulistyo. Usaha
ini awalnya adalah industri kerajinan kayu dari orang tuanya, karena atas
permintaan pasar maka setelah menikah industri tersebut diganti menjadi kerajinan
rotan.
Lambat laun usaha ini
berjalan, pengusaha dan para karyawannya mengikuti pelatihan kerajinan rotan di
Gunung Sempu. Setelah mengikuti pelatihan tersebut akhirnya mulai memahami dan mulai
menciptakan kreasi industri sendiri dengan kayu, rotan dan kulit hingga
akhirnya mulai mendatangkan bahan baku
rotan dari kota Cirebon, Semarang, Surabaya dan untuk bahan baku kulit dari
daerah Bantul.
Kejayaan industri
kerajinan rotan ini ketika usahanya berhasil merambah pasar ekspor mulai dari
negara Perancis, Jepang dan Yunani. Bahkan omset usahanya sempat mencapai
$900.000 waktu itu. Namun sekarang yang terjadi, usaha ini sudah mengalami
kemunduran karena tidak lagi sebagai industri. Hal ini disebabkan karena
sulitnya mencari tenaga kerja, bahan baku dan tragisnya sampai pernah ditipu
oleh konsumen Asing. Bergeraknya usaha ini sekarang hanya menampung dan membeli
dari pengerajin lain. Pasar peminat barang saat ini hanya ramai pada waktu
puasa, karena pesanan datang untuk keranjang bunga dan parcel. Untuk hari biasa
relatif sepi dan pembeli kebanyakan dari konsumen lokal.
Semenjak berjalannya
usaha ini, ibu sulastri pernah mengalami suka duka. Mulai dari dipercaya
konsumen, hingga dukanya ditipu oleh Asing karena barang yang sudah dikirim
tidak dibayar dan dikhianatinya oleh sebuah kepercayaan relasi yang sudah
dibina selama 7 tahun.
Peran pemerintah dalam
usaha ibu Sulastri dalam hal ini membantu mengikut sertakan disejumlah
pelatihan di UGM, Deperindag dan Depnaker yang bermaterikan leadership dan
dasar-dasar manajemen usaha mikro.
Motivasi dari usaha ibu
sulastri adalah “Walaupun saya sudah tua, saya ingin anak-anak saya bisa melanjutkan dan mengembangkan usaha ini
biarpun dengan berbagai profesinya, syukur bisa mencapai kejayaannya lagi”,
ungkapnya. Sedikit pesan dari ibu Sulastri adalah “Tanamlah kejujuran dalam setiap
pekerjaan maka akan membuahkan kebaikan pula”.
Oleh
: Tommy Ajrul Naim
0 komentar:
Post a Comment