Dalam pidatonya pada saat Konferensi Dewan Ketahanan
Pangan tahun 2010, presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar masyarakat
mengurangi konsumsi beras dengan mengganti makanan pokok lainnya, seperti sagu,
jagung, singkong, kentang dan roti.
Ternyata pesan yang disampaikan presiden tersebut
cukup mengilhami Hervi Pradana. Mahasiswa semester lima
Universitas Islam Indonesia
ini melihat pesan yang disampaikan dalam pidato presiden sebagai peluang untuk
mencoba berbisnis. Tidak abis akal, Hervi mencoba “bermain” bisnis dengan bahan
baku jagung. “Jagung
juga sudah mulai banyak dilirik orang”. “Jagung dapat diolah menjadi berbagai
macam jenis makanan seperti emping jagung, brondong jagung, marning, dan sekarang
yang paling diminati adalah sweet corn”,
ungkapnya.
Hervi mengaku sangat tertarik dengan peluang membuka
outlet sweet corn. Berkat dukungan dari orang tua, teman-teman dan orang
terdekatnya, pada tanggal 6 Juli 2010 dia memberanikan untuk membuka outlet sweet corn yang sekarang berada di
daerah Babarsari Yogyakarta. Ia menuturkan selain karena dukungan dari
orang-orang terdekat, berkat keaktifannya di komunitas wirausaha dan banyaknya
mengikuti seminar di bidang bisnis turut membuat pria yang berasal dari Bali ini untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia dapat.
Dalam menjalankan suatu usaha sudah pasti akan
menemui kesulitan. Tidak berbeda dengan mahasiswa yang mengambil jurusan
ekonomi ini. “Kesulitannya adalah membagi waktu antara kuliah dengan menjaga
outlet sweet corn-nya”. Ia
menceritakan meskipun dalam menjalankan usahanya ini dibantu dengan satu
karyawan namun dia masih merasa kesulitan untuk mengawasi usahanya ini.
Kesulitan bukan hanya dari segi manajemen waktu,
ternyata persaingan yang ketat juga merupakan hal yang mesti dihadapi. Melihat
situasi pasar yang sekarang ini sudah semakin menjamur nya outlet-outlet sweet corn dia tidak ingin tinggal diam.
Dalam wawancara kemarin dia mengungkapkan “saat ini saya sedang off, namun
setelah ini saya akan banting setir dan berinovasi di bidang kuliner minuman”. “Untuk
awal membangun usaha memanglah tidak mudah namun keinginan ekstrim usaha untuk
lebih maju akan memacu keberhasilan”, demikian ungkapnya.
Oleh : Widyasari
0 komentar:
Post a Comment