Adalah
Edi Putut, pria berusia 32 tahun memulai “judi” nasibnya membuka angkringan
berlabel angkringan OB sekitar lima bulan yang lalu. Berbekal kemahirannya
dalam memasak dan catering, ia bertekad untuk membuka angkringan. Dan dengan
bermodalkan pinjaman sebesar lima juta rupiah ia beranjak membangun usaha ini.
OB merupakan singkatan dari Office
Boy. Edi yang akrab disapa Benjo pada kesehariannya menuturkan bahwa ia sebelumnya mempunyai usaha
catering memasak partai besar. Namun karena permintaan yang tidak jelas maka ia
memutuskan untuk membuka usaha angkringan OB. Dan apabila ada yang melakukan
pemesanan memasak untuk acara hajatan, ia masih bersedia menerima tawaran itu.
Benjo memberikan keterangan bahwa
setiap malam dagangan yang ia jajakan selalu habis. Namun, ia tidak bersedia
menyebutkan berapa omset per-hari yang ia dapatkan. Langganan angkringan OB
antara lain pemuda masjid Jami’, warga sekitar dan petugas stasiun Wates.
Mereka menghabiskan waktu untuk “ngangkring” sampai malam serta “ngobrol”
lesehan maupun di tempat duduk yang disediakan.
Angkringan OB, terletak di jalan M.
Dawam 15 Wates Kulon Progo tepatnya di depan kantor Departemen Agama Kulon
Progo. Buka mulai pukul 18.00 sampai dini hari. Menyediakan berbagai macam
makanan khas angring mulai dari nasi kucing, gorengan, wedang jahe. Namun ada
minuman khas angkring OB yang tidak ada di angring lain seantero wates. Apakah
minuman itu?
Minuman yang dimaksud adalah Es
Sogem alias soda gembira. Minuman dengan campuran susu, sirop dan soda yang
dapat berupa coca-cola atau fanta ini memang sederhana namun Benjo mematok
harga spesial untuk minuman ini yaitu Rp. 2.500,- per gelas. Ia beralasan bahwa
dengan harga yang terjangkau, tentunya pelanggan akan menikmati dan dengan
persaingan angkringan yang banyak, membangun loyalitas pelanggan itu penting.
Dan selain makanan dan minuman yang telah disebutkan di atas, angkringan OB
juga menyediakan mie instan dengan tambahan sayuran sesuai keinginan pembeli.
Harga yang dipatok untuk seporsi mi instan tampa telur cukup Rp. 2.500,-
per-porsi.
Benjo mengungkapkan masih banyak
hambatan yang ia rasakan dalam membangun usaha ini. Selain sedang membangun
loyalitas pembeli, ia juga menjadi pelayan sendiri di angkringannya itu.
Selauin menjajakan makanan tentunya mencuci perabotan adalah pekerjaan lain
yang cukup melelahkan. Terlebih lagi ketika pembeli yang datang sedang ramai.
Amri
Muttaqin (10730053)
0 komentar:
Post a Comment