Berawal dari ketertarikan salah satu hobbi
orangtuanya yang memelihara
bermacam-macam ikan di rumahnya, seorang
mahasiswa semester 5 Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan
Kalijaga Yogyakarta mencoba melakukan hal yang sama. Memelihara anak-an nila yang dibesarkan menjadi benih
nila, menjadi ide pertama yang dipilih sebagai usaha awal ketika usianya masih
terbilang muda untuk menjadi seorang wirausahawan.
Awalnya
Mukhroji Sidqi mengelola telur ikan nila dengan cara mengawinkan nila sendiri,
akan tetapi kegiatan itu terhalang karena tidak sempat mengambil anak-an nila
tersebut karena anak-an nila tersebut akan muncul jam 8 sampai jam 10, sedangkan jam 7 ia harus
sudah berangkat kuliah. Hal ini
menyebabkan Mukhroji Sidqi memilih untuk membeli anak-an nila .
Dengan memanfaatkan
kolam ikan di rumah, Mukhroji mulai mengelola ikan nila berukuran sebiji beras
yang membutuhkan waktu tumbuh dan perawatan hingga menjadi benih nila siap
dijual selama satu bulan. Sehingga melalui benih nila tersebut Mukhroji
mendapatkan penghasilan. Terhitung usaha ini masih satu bulanan berjalan, ia sudah memiliki satu pelanggan, tetap yaitu
ibu-ibu PKK kreatif yang menjual nila crispy. Benih nila yang sudah di bersihkan
kotorannya kemudian disetorkan ke warung makan . Benih nila itu berfungsi menjadi cemilan jika sudah diolah sehingga
menjadi nila crispy.
Ia membeli anak-an nila sebesar biji beras yang kemudian dibesarkan di kolam selama
satu bulan. Setelah satu bulan,
nila-nila ini siap diseleksi . Usaha membesarkan nila tersebut membuatnya berpenghasilan yang
terhitung menguntungkan. Satu kilogram
benih nila yang kira-kira berisi 200-an nila, ia jula seharga limabelas ribu rupiah.
Ternyata dari usahanya
tersebut, Mukhroji Sidqi mampu memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, seperti untuk
membeli pulsa, untuk memenuhi biaya
kencan dan juga memiliki uang pribadi
untuk refresing atau main. Menjadi
seorang anak yang dipenuhi kebutuhannya untuk kuliah dan makan , membuatnya mampu berfikir untuk tahu
diri sehingga memompa semangat untuk berwirausaha kecil-kecilan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan yang
menurutnya tidak pantas untuk meminta uang kepada orangtua untuk kegiatan
kecuali kuliah. Menjadi mahasiswa bukan berarti tidak bisa berwirausaha .
Oleh : Monica Merly P.
0 komentar:
Post a Comment