10/23/12

Biayai Kencan Dari Benih Ikan Nila

0 komentar
Berawal dari ketertarikan salah satu hobbi orangtuanya  yang memelihara bermacam-macam ikan  di rumahnya, seorang mahasiswa semester 5 Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mencoba melakukan hal yang sama. Memelihara  anak-an nila yang dibesarkan menjadi benih nila, menjadi ide pertama yang dipilih sebagai usaha awal ketika usianya masih terbilang muda untuk menjadi seorang wirausahawan.
                Awalnya Mukhroji Sidqi mengelola telur ikan nila dengan cara mengawinkan nila sendiri, akan tetapi kegiatan itu terhalang karena tidak sempat mengambil anak-an nila tersebut karena anak-an nila tersebut akan muncul  jam 8 sampai jam 10, sedangkan jam 7 ia harus sudah berangkat kuliah. Hal ini menyebabkan Mukhroji Sidqi memilih untuk membeli anak-an nila .
Dengan memanfaatkan kolam ikan di rumah, Mukhroji mulai mengelola ikan nila berukuran sebiji beras yang membutuhkan waktu tumbuh dan perawatan hingga menjadi benih nila siap dijual selama satu bulan. Sehingga melalui benih nila tersebut Mukhroji mendapatkan penghasilan. Terhitung usaha ini masih satu bulanan berjalan,  ia sudah memiliki satu pelanggan, tetap yaitu ibu-ibu PKK kreatif yang menjual nila crispy. Benih nila yang sudah di bersihkan kotorannya kemudian disetorkan ke warung makan . Benih nila itu berfungsi  menjadi cemilan jika sudah diolah sehingga menjadi nila crispy.
Ia membeli anak-an nila sebesar biji beras yang kemudian dibesarkan di kolam selama satu bulan. Setelah satu bulan, nila-nila ini siap diseleksi . Usaha membesarkan nila tersebut membuatnya berpenghasilan yang terhitung menguntungkan.  Satu kilogram benih nila yang kira-kira berisi 200-an nila, ia jula seharga limabelas ribu rupiah.
Ternyata dari usahanya tersebut, Mukhroji Sidqi mampu  memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seperti  untuk membeli  pulsa, untuk memenuhi biaya kencan dan juga memiliki uang pribadi  untuk refresing  atau main. Menjadi seorang anak yang dipenuhi kebutuhannya untuk kuliah  dan makan , membuatnya mampu berfikir untuk tahu diri sehingga memompa semangat untuk berwirausaha kecil-kecilan untuk memenuhi  berbagai kebutuhan yang menurutnya tidak pantas untuk meminta uang kepada orangtua untuk kegiatan kecuali kuliah. Menjadi mahasiswa bukan berarti tidak bisa berwirausaha  . 

Oleh : Monica Merly P.

0 komentar:

Post a Comment