10/23/12

Kuncinya Disiplin

0 komentar
             Merintis usaha memang bukanlah hal yang mudah, butuh ketelatenan dan kesabaran. Menjadi seorang yang berjiwa entrepreneur harus siap dengan persaingan. Maka perlu adanya jiwa yang kreatif dan inovatif. Menjadi lulusan sarjana tak menjamin dirinya akan bergelar menjadi seorang PNS ataupun bekerja sesuai bidangnya. Sekarang ini orang lebih suka merintis usaha sendiri karena lebih nyaman dan santai. Yang perlu diperhatikan berwirausaha terkadang pun harus melihat kondisi dan budget atau dana yang dimiliki, itu merupakan suka duka menjadi wirausahawan yang berbeda dengan seorang pegawai yang tinggal duduk terima jadi.
            Toko Hoki yang awalnya berdiri di jalan Kaliurang 14 km di daerah Perum Pamungkas dulu juga mengalami pasang surut. Bermodalkan uang yang tak terlalu banyak, bahkan modal dari pinjaman utang, dan tekad yang bulat berdirilah toko ini. Selain toko Hoki, Mbak Nurma, pemilik toko ini, juga mendirikan rental computer, disamping itu juga ada toko baby toys, peralatan untuk keperluan sehari-hari, dll.
            Mbak Nurma sebenarnya basicnya adalah lulusan dari Ilmu Pemerintahan, tapi karena dia tidak diterima ketika mendaftar menjadi CPNS, ia pun banting stir untuk menjadi wirausahawan. Merasa kecewa karena tidak diterima menjadi PNS, dia menghibur diri dengan tinggal di tempat saudara. Siapa tahu bisa memberikan keberuntungn atau bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi setelah lama ditunggu-tunggu hasilnya tetap nihil, ia tak jua mendapatkan pekerjaan. Setelah berdiskusi dengan saudaranya, akhirnya dia bertekad berwirausaha sendiri dan akhirnya lambat laun usaha tersebut akhirnya ramai.
            Tahun 2010, ketika terjadi bencana Merapi mengakibatkan tempat usahanya berantakan. Maka dia pun pindah ke rumah barunya di jl. Candi Sambisari, Kalasan, Sleman bersama sang suami. Enam bulan pertama dia mengalami sedikit kekecewaan karena usaha di tempat barunya belum memberi perubahan yang berarti yang tidak seperti di tempat usahanya terdahulu di jalan Kaliurang.
Saat itu dia juga masih merintis rental computer, baby toys, pakaian bayi dan juga toko sembako. “Tapi namanya juga memulai dari nol lagi, kudu sabar. . .” ungkap mbak Nurma. Tapi tiada disangka setelah membeli alat photocopy dan juga peralatan alat tulis memang benar-benar bikin hoki. Setiap hari tak pernah sepi orang yang berdatangan. “Rencana sih pengen nambah 1 photocopy lagi biar ada tambahan lebih. . .”tambahnya di sela-sela waktunya. Usahanya biasa buka pukul 06.00 sampai 21.00 malam. Tapi terkadang sampai pernah semalaman gak tidur karena ada pekerjaan photocopy yang harus dikerjakan kilat. “Sering ada photocopy kilat harus jadi besok pagi gitu, ini biasanya dari CEO”, ungkapnya. Untuk pendapatan, ia menuturkan, “Alhamdulillah terkadang dapat 1 sampai 2 jutaan, kalau hari biasa ya lumayanlah. Terus kalau beli kertas saya bisa 2 sampai 3 kali dalam seminggu, sekali beli saya biasa habis kurang lebih 1 jutaan”.
            Menjadi seorang wirausahawan yang berdiri sendiri memang cukup sulit, apalagi mencari pelanggan yang notabene persaingan pun dimana-mana. Di butuhkan pelayanan yang ramah dan maksimal. “Usaha apapun itu kuncinya satu, yaitu disiplin”, ujarnya berpesan.


Oleh: Devi Nur Laila

0 komentar:

Post a Comment