Semakin
pesat perkembangan industry makanan, semakin dimudahkan saja pekerjaan rumah
tangga, termasuk dalam hal memasak. Tanpa sulit mencari bahan makanan dan
memasaknya, sekarang tersedia banyak makanan siap saji. Dengan memanfaatkan
peluang besar ini, banyak sekali usaha catering atau usaha di bidang makanan
yang siap kapan saja mengantar atau menyiapkan keperluan makanan dalam acara
besar maupun kecil. Bagi kebanyakan orang yang sibuk, jasa catering ini sangat
menguntungkan karena
hanya dengan via telp atau sms tidak perlu repot memasak,
dia bisa dengan mudah mendapatkan menu makanan yang dia inginkan.
Seperti
Siti Komariah, ibu dari dua orang putri ini juga tertarik untuk terjun di bidang
kuliner. Mulai dari kebiasaannya memasak dan menjadi hobi, awalnya dia hanya
memasak bila ada acara-acara di desa maupun kelurahan. Lama kelamaan, keinginan
untuk membuka catering itu muncul setelah ada temannya yang ingin memesan
makanan kepadanya, setelah itu baru pelan- pelan dia menjalankan usaha
cateringnya itu.
Tentu
dalam membuka suatu usaha tidak langsung mendapatkan konsumen yang banyak,
semuanya pasti butuh proses. Seperti yang dilakukan ibu Komariah bermula di
forum infokom yang ada di desa dia mulai mengenalkan produknya, “Awalnya saya
hanya memasarkan dari perkumpulan ibu-ibu PKK, dan berita tentang produk saya
menyebar dari mulut ke mulut ke penduduk desa lainnya” ujarnya.
Awalnya
dia hanya membuat roti-roti basah seperti bolu dan kawan- kawan. Namun karena
banyak pelanggan yang menginginkan menu yang lainnya maka dia mulai mencoba roti- roti kering, snack
jajanan pasar dan variasi lainnya. Seiring berjalannya waktu usaha ibu Komariah
mulai berkembang dan banyak dikenal orang. Dengan banyaknya job yang dia terima
ini bukan berarti usaha yang dia jalani sudah mulai sukses, namun dia malah
menemui kesulitan-kesulitan baru dalam menjalankan usahanya ini. “Bahan-bahan
roti semakin lama semakin meningkat, maka saya harus putar otak bagaimana agar
konsumen saya masih tetap setia tanpa harus menaikkan harga pasar” ungkapnya
saat menuturkan kesulitan berwirausaha.
Masyarakat pedesaan biasanya lebih memilih harga yang lebih murah walaupun
selisihnya hanya seratus rupiah, maka dari itu ibu Komariah ini harus bisa
berfikir bagaimana untuk menjual produknya ini dari bahan-bahan yang semakin
meningkat namun dengan harga yang disepakati
pembeli. Dari sini ibu Komariah kadang membuat kesepakatan dulu dengan pembelinya
agar mereka puas dan ibu Komariah sendiri tidak rugi. Ibu Komariah mengungkapkan
“Dalam menjalankan suatu usaha itu yang paling penting adalah kemauan,
kemampuan, keuletan, dan yang peling penting modal.” Itulah yang selama ini
masih dipegang teguh oleh ibu Komariah sehingga usahanya bisa berkembang.
Oleh: Widyasari Prastyaningrum
0 komentar:
Post a Comment