1/1/13

Semangat dalam Dunia yang Pekat

0 komentar

Tape singkong sebuah makanan ringan yang terbuat dari singkong yang difermentasikan. Kita dapat menjumpai makanan ini di warung-warung kecil, pasar tradisional, maupun di toko-toko besar sebagai oleh-oleh khas daerah. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan dunia yang super modern seperti saat ini mengalahkan produk-produk yang masih bersifat tradisional. Tape singkong ini contohnya, di pasar-pasar tradisional makanan ini masih terlihat kurang menarik karena pembungkusnya saja masih terbuat dari daun pisang.
Lain lagi dengan tape singkong yang ada di supermarket, packaging yang digunakan sudah menggunakan bahan plastik dengan tulisan dan gambar-gambar yang menarik. Produk tersebut jelas mengalahkan produk yang ada di pasar tradisional.
Namun demikian, di daerah Salaman, kabupaten Magelang masih ada penjual tape singkong yang patut kita teladani kegigihannya. Beliau adalah bapak Sutoyo, penjual tape singkong tradisional dengan wajah penuh semangat. Meski kini umur beliau sekarang sudah mencapai 75 tahun, beliau berdagang tape singkong dengan hanya berjalan kaki seorang diri. Bayangkan saja, seorang kakek yang seharusnya sudah menikmati masa istirahatnya, kini masih harus menggendong dua keranjang besar berisi penuh dengan tape singkong. Berbeda dengan anak-anak muda zaman sekarang, pak Suyoto tak kenal malu dan lelah dalam menghadapi setiap detik kehidupannya.
Pak suyoto sudah menjalani pekerjaannya ini sejak beliau mempunyai Istri yang hingga kini beliau belum juga dikaruniai seorang anak, jadi beliau sendirilah yang harus menanggung beban hidup keluarga hingga sampai saat ini. Demi istri tercintanya, pak Suyoto tak patah semangat dalam mencari nafkah, bahkan jarak pun tak menjadi masalah baginya. Kerap kali pak Suyoto menjual dagangannya hingga sampai di kota Muntilan yang jaraknya kurang lebih 15 km dari kecamatan Salaman, tempat beliau tinggal. Untuk menempuh perjalanan sejauh itu, pak Suyoto rela menumpang mobil angkutan barang yang akan menuju ke pasar, karena baginya akan lebih menghemat uang dari pada digunakan untuk membayar jasa angkutan umum.
Tape Singkong pak Suyoto ini beliau jual hanya dengan harga Rp500,- per bungkusnya. Sungguh bukan harga yang pantas jika dibandingkan dengan perjuangan yang dilalui pak Suyoto. Namun demikian, beliau tetap rendah hati, karena beliau yakin bahwa sebuah keberhasilan bermula dari tekat dan semangat yang kuat.[]

Reporter      : Taufik Alhamdani

0 komentar:

Post a Comment