Tape
singkong sebuah makanan ringan yang terbuat dari singkong yang difermentasikan.
Kita dapat menjumpai makanan ini di warung-warung kecil, pasar tradisional,
maupun di toko-toko
besar sebagai oleh-oleh khas daerah. Semakin pesatnya perkembangan teknologi
dan dunia yang super modern seperti saat ini mengalahkan produk-produk yang
masih bersifat tradisional. Tape singkong ini contohnya, di pasar-pasar
tradisional makanan ini masih terlihat kurang menarik karena pembungkusnya saja
masih terbuat dari daun pisang.
Lain lagi dengan tape singkong yang ada di
supermarket, packaging yang digunakan
sudah menggunakan bahan plastik dengan tulisan dan gambar-gambar yang menarik. Produk tersebut
jelas mengalahkan produk yang ada di pasar tradisional.
Namun
demikian, di daerah Salaman, kabupaten Magelang masih ada penjual tape singkong
yang patut kita teladani kegigihannya. Beliau adalah bapak Sutoyo, penjual tape
singkong tradisional dengan wajah penuh semangat. Meski kini umur beliau
sekarang sudah mencapai 75 tahun, beliau berdagang tape singkong dengan hanya
berjalan kaki seorang diri. Bayangkan saja, seorang kakek yang seharusnya sudah
menikmati masa istirahatnya, kini masih harus menggendong dua keranjang besar
berisi penuh dengan tape singkong. Berbeda dengan anak-anak muda zaman
sekarang, pak Suyoto tak kenal malu dan lelah dalam menghadapi setiap detik
kehidupannya.
Pak
suyoto sudah menjalani pekerjaannya ini sejak beliau mempunyai Istri yang
hingga kini beliau belum juga dikaruniai seorang anak, jadi beliau sendirilah
yang harus menanggung beban hidup keluarga hingga sampai saat ini. Demi istri
tercintanya, pak Suyoto tak patah semangat dalam mencari nafkah, bahkan jarak
pun tak menjadi masalah baginya. Kerap kali pak Suyoto menjual dagangannya
hingga sampai di kota Muntilan yang jaraknya kurang lebih 15 km dari kecamatan
Salaman, tempat beliau tinggal. Untuk menempuh perjalanan sejauh itu, pak
Suyoto rela menumpang mobil angkutan barang yang akan menuju ke pasar, karena
baginya akan lebih menghemat uang dari pada digunakan untuk membayar jasa
angkutan umum.
Tape Singkong pak Suyoto ini beliau jual hanya dengan harga Rp500,- per
bungkusnya. Sungguh
bukan harga yang pantas jika dibandingkan dengan perjuangan yang dilalui pak
Suyoto. Namun demikian, beliau tetap rendah hati, karena beliau yakin bahwa
sebuah keberhasilan bermula dari tekat dan semangat yang kuat.[]
Reporter : Taufik Alhamdani
0 komentar:
Post a Comment