1/1/13

Persaingan Sengit, Edho Tinggalkan Pekerjaan Utama

0 komentar
Demi membangun sebuah warung internet (warnet) yang berdaya saing di tengah semakin maraknya layanan penyedia jasa wifi gratis di ruang public juga persaingan di bisnis ini, Edho rela keluar dari pekerjaannya sebagai staff administrasi di perguruan tinggi swasta di Jakarta.

“Awalnya, saya dan juga istri hanya ingin bisnis sampingan di bidang ini (warnet), mengingat saya dan istri sudah mapan bekerja kantoran”, tutur Edho. “Tapi, setelah saya pikir-pikir dengan omset yang melebihi target, maka saya merelakan melepas pekerjaan saya dan focus mengurus warnet ini”, aku pria beranak satu hasil perkawinannya dengan Versi.
Edho menceritakan bahwa untuk membuka warnet minimal diperlukan dana lebih dari Rp. 80.000.000,00. “Dana awal untuk keperluan 15 PC computer beserta pemasangan jaringan internet sampai delapan puluhan juta, belum lagi untuk operasional”. Untuk perijinan atau legalitas secara hukum, Edho memakai ijin CV dari kerabatnya yang juga pengusaha warnet. “Sedikit mengakali ribetnya birokrasi sih mas, strategi bisnis gitu”, ungkapnya sambil sedikit terkekeh.
Besarnya dana untuk membangun warnet tersebut, menurut Edho tidak membutuhkan waktu lama untuk balik modal. Menurutnya, dalam waktu 15 bulan ia sudah mampu balik modal. “Rata-rata pendapatan per hari mencapai hampir empat ratus ribu, jadi perbulan bisa sampai 12-an juta rupiah”. “Kalau bersihnya setelah dikurangi biaya operasional, seperti menggaji karyawan, sewa gedung, listrik, jasa speedy, saya bisa menerima kuranglebih 3-5 jutaan”, akunya.
Besarnya pendapatan ini tak lepas dari pemilihan lokasi bisnis yang strategis, standar operasional prosedur yang ia susun bagi karyawan-karyawannya, dan tentunya fasilitas kenyamanan dan kecepatan koneksi internet. “Khalisia Online berlokasi di jalan Srengseng Sawah No.1, dimana persis di depannya ada MTsN 4 Jakarta, kemudian ada SMP-SMA-SMK YPR, belum lagi dalam radius kurang dari 1 km juga ada beberapa sekolah lainnya dan juga ada beberapa perguruan tinggi”. “User kami rata-rata pelajar mas, jadi sangat strategis sekali lokasi ini”, ungkapnya. Karena semakin sengitnya persaingan dalam bisnis ini, ia juga menetapkan SOP bagi karyawan-karyawannya agar senantiasa ramah, cekatan dan termapil dan rutin memeriksa serta memperbaiki fasilitas yang ada. “Karena kesibukan itulah mas, saya rela keluar sebagai pekerja kantoran”, terangnya.


Oleh : Johan Saputro


0 komentar:

Post a Comment