1/1/13

Gulung Tikar dalam Kompetisi

0 komentar
“ jika ada modal yang cukup di lain waktu saya akan membuka usaha saya lagi tentunya dengan format yang berbeda”

Kondisi masyarakat yang kian mengalami eskalasi kultur kehidupan di era globalisasi ini, membuat peran pedagang kaki lima semakin termajinalkan. Sebut saja Subiyanto selaku pedagang kaki lima—kuliner—yang sudah gulung tikar sejak pekan lalu. Setelah dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (29/9 ) Subiyanto menuturkan sebenarnya masih ingin melanjutkan usahanya untuk menafkahi keluargannya, namun persaingan semakin ketat sehingga usaha Subiyanto tidak bisa menyaingi para pesaingnya. “ Saya sebenarnya ingin mempertahankan usaha saya hanya saja saya tidak bisa menyaingi para pesaing yang modalnya lima kali lipat diatas saya”, tuturnya.
Bagi Subiyanto,sejatinya para pedagang kaki lima ini, menjadi hiasan keindahan dan selalu memberi kesan eksentriknya kawasan sepanjang jalan solo. Tapi nyatanya, penghasilannya tidak seperti kesannya. Disamping harus bersaing dengan sesama pedagang, juga harus bergelut dengan biaya sewa tempat yang merangkak mahal , apalagi saat musim pelancong sepi. Tapi silsilah hidup menuntut untuk selalu mengais rezeki, tambahnya.
Selain diatas Subiayanto melanjutkan, salah satu alasan yang paling mendasar yang menjadikan Subiyanto gulung tikar dari usahanyaadalah modal. Subiyanto tidaklah  mungkin melanjutkan usahanya hanya dengan modal yang tak seberapa, sementara para pesaingnya sudah dengan modal yang sangat tinggi, tentunya dengan demikian konsumen akan memilih fasilitas dan menu yang melebihi warungnya.
Subiyanto seorang kuliner, menu yang disediakan diantaranya nasi tahu-tempe penyet, nasi pecel lele, dan gudeg. Walaupun demikian Subiyanto sampai saat ini masih belum bisa mengendalikan para pesaingnya sehingga Subiyanto memilih jalan terakhir yaitu gulung tikar. Subiyanto menilai jika usahanya tetap dipertahankan akan sia-sia karena para pelanggannya sudah banyak yang pindah tempat, jelasnya.
Mengenai pelanggan, menurut Subiyanto sebelum banyak pesaing masih banyak yang berkunjung kewarung makannya, hanya saja setelah banyak saingganya pelanggan tetap Subiyanto hari demi hari semakin berkurang. Menurut penjelasan Subiyanto pelanggannya pindah ke tempat lain dikarenakan tempat lain sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti kamar mandi dan lain sebagainya.
Sebelum banyak saingannya, Pelanggan warung makan Subiyanto sangat beragam,mulai  dari pelajar, tukang becak bahkan sampai pekerja kantoran. Hanya saja setelah di sekitarnya banyak dibangun tenpat tepat makan yang menawarkan banyak menu menjadikan warung makannya terkucilkan “ tapi itu dulu sebelum warung saya ada banyak saingannya,”. Kenangnya.
Setelah ditanya lebih lanjut, apakah Subiyanto dilain waktu akan membuka usahanya kembaliSubiyanto tidak bisa memastikan sebab jika masih belum ada modal yang cukup bagi Subiayanto sama saja, jika suatu saat nanti ada modal yang mumpuni  Subiyanto akan membuka usahanya lagi tentunya dengan format yang berbeda. “ ya InsyaAllah jika ada modal yang cukup di lain waktu saya akan membuka usaha saya lagi tentunya dengan format yang berbeda”. Ungkapnya.[]

Reporter : Abd Gafur

 

0 komentar:

Post a Comment