Menjadi
pengantin memang menyenangkan. Bak raja dan ratu sehari, semua orang seakan
mengelukan dan menyayangi mereka dengan berbagai cara yang menjadi adat daerah
masing-masing. Tidak hanya sang pengantin, namun semua orang pun turut ikut
berbahagia. Sebagai upaya untuk
mengungkapkan rasa bahagia dan kecintaan kepada sang pengantin wanita, keluarga
pengantin pria membawa hantaran yang banyak jumlahnya dan beragam jenisnya.
Hantaran pengantin ini dibentuk dengan sangat cantik.
Ada yang berbentuk boneka
barbie dengan berbusana kain panjang, bentuk menara dari rangkaian uang mahar
pengantin, bentuk pemandangan alam dari serangkaian jilbab, bentuk kupu-kupu
dari kosmetik, dan berbagai bentuk lain yang tak kalah menawan.
Dahulu, setiap
ada perhelatan pernikahan maka sibuklah keluarga masing-masing terutama
keluarga pengantin pria untuk mempersiapkan hantaran. Mereka bahu-membahu
merangkai dan menghias sendiri hantaran tersebut. Mulai dari berbagai jenis
makanan atau kue, busana dan perlengkapannya, kosmetik, sampai dengan perhiasan
dan uang mahar dihias secantik mungkin. Namun di zaman sekarang, setiap orang
menginginkan hal yang praktis. Tak terkecuali keluarga pengantin pria yang
sekarang lebih menyerahkan urusan hantaran kepada jasa pembuatan parcel
hantaran pernikahan. Melihat peluang yang terbuka lebar ini, Sumiati yang
awalnya hanya ibu rumah tangga pun tertarik untuk terjun dalam bisnis parcel
pengantin.
Berawal dari
hobinya yang suka membuat kerajinan, ia pun menjalani bisnis ini sebagai salah
satu jalan untuk menyalurkan hobinya. Sumiati tidak membuat parcel setiap hari.
Ibu lima anak ini hanya membuat parcel hantaran pengantin apabila ada pesanan
saja. Biasanya, pemesan membeli
barang-barang isi parcel yang kemudian akan ia kemas menjadi parcel cantik. Ketika
ditanya mengapa hanya menerima orderan saja, wanita asal Semarang ini menjawab,
“Soalnya tiap keluarga pengantin seleranya berbeda-beda. Barang yang ingin
dijadikan hantaran pun bermacam-macam. Kalau asal buat tanpa ada orderan,
bisa-bisa tidak laku”.
Walaupun hanya
membuat parcel ketika ada pesanan saja, namun ketika musim hajatan tiba ia
mampu meraup untung hingga puluhan juta rupiah tiap bulannya. Terkadang dalam
bulan-bulan tertentu, ia sampai kebanjiran order dan mengerahkan anak-anaknya
untuk membantunya membuat parcel. “Untungnya anak-anak suka menghias juga.
Bahkan mereka lebih kreatif ketimbang saya”,
ujarnya.
Meskipun hanya
membuat sesuai orderan, namun bisnis parcel hantaran pengantin ini cukup
menjanjikan. Bahkan untuk ke depannya, wanita yang telah tiga tahun menekuni
usaha parcel ini mengaku ingin lebih mengembangkan usahanya dengan membuat
parcel hari raya. “Kepengen
buat parcel lebaran atau hari-hari besar lainnya. Kan banyak tuch yang sering
ngirim parcel saat hari raya. Sekarang lagi ngumpulin modal dulu aja. Semoga
bisa terwujud”, demikian ungkapnya.
Oleh: Lailis
Sunaikah
0 komentar:
Post a Comment