Sudah kurang lebih 25 tahun Ibu Asih dan pak Jum mengadu
nasib untuk berbisnis kuliner di sekitar kampus IAIN (sekarang UIN) Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Pahit-manis berdagang telah mereka rasakan. Dimulai dari berjualan
di lingkungan kampus hingga 7 tahun ini baru pindah lokasi di utara SD
Muhammadiyah Sapen.
Mulai dari menjajakan premium dulu,
hingga suatu hari karena putra-putrinya tumbuh besar dan tidak mampu untuk
membagi waktu memasak, dan pak Jum sibuk sekerja, bu Asih berniat untuk
menjajakan makanan. “Dulu saya berjualan oto, bakso sama nasi pecel”, tuturnya.
Selama kurang lebih 19 tahun hingga kurun waktu 2004, warung makan bu Asih
eksisi di lingkungan kampus.
Dari berbagai jenis makanan, ia
menuturkan bahwa warungnya yang pertama kali berdiri di lingkungan kampus IAIN
Sunan Kalijaga sebelah kampus barat. “ Dulu kan soalnya bapak kerja bareng
dosen bantu-bantu Diana, jadi jualan lebih mudah. Sekarang sudah Gak ada asrama
dosen otomatis kami juga ikut pindah” ungkap bu Asih.
Kini dengan berbagai keterbatasan yang
ada, bu Asih dan pak Jum memulai usahanya lagi berjualan Mia ayam dan oto di
belakang kampus. Sejak adanya tembok pagar yang tinggi dan jarang sekali pintu
barat dibuka membuat omset kini daripada dulu ketika masih di dalam lingkungan
kampus berbeda.
Bu Asih mengatakan bahwa dari
berjualan oto serta mie ayam ia mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus
SMA. Dan dengan jasa kontrak lapak, penghasilannya kini tergolong pas-pasan.
Untung semua anaknya telah dapat hidup mandiri. Pak Jum menambahkan bahwa
ketika terjadi gempa 26 Mei 2006, mereka harus merogoh kocek yang lebih dalam
untuk membangun kembali usaha serta properti rumah mereka yang berada di
kontrakan.
Kini, setiap harinya rata-rata warung
bu Asih mampu menjual sebanyak 3 kg beras dan 3kg Mie sebagai bahan baku
pembuatan oto dan Mie ayam. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp.
4.000,- / porsi untuk soto ayam dan Rp. 5.000,- untuk Mia ayam. Mereka berpesan
untuk menjadi pengusaha harus ulet dan tabah, jangan mudah puas serta teliti
untuk menyisihkan pendapatan untuk ditabung.
0 komentar:
Post a Comment