12/25/12

Warung WS, Eksis dari IAIN hingga UIN

0 komentar

Sudah kurang lebih 25 tahun Ibu Asih dan pak Jum mengadu nasib untuk berbisnis kuliner di sekitar kampus IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pahit-manis berdagang telah mereka rasakan. Dimulai dari berjualan di lingkungan kampus hingga 7 tahun ini baru pindah lokasi di utara SD Muhammadiyah Sapen.
          Mulai dari menjajakan premium dulu, hingga suatu hari karena putra-putrinya tumbuh besar dan tidak mampu untuk membagi waktu memasak, dan pak Jum sibuk sekerja, bu Asih berniat untuk menjajakan makanan. “Dulu saya berjualan oto, bakso sama nasi pecel”, tuturnya. Selama kurang lebih 19 tahun hingga kurun waktu 2004, warung makan bu Asih eksisi di lingkungan kampus.
          Dari berbagai jenis makanan, ia menuturkan bahwa warungnya yang pertama kali berdiri di lingkungan kampus IAIN Sunan Kalijaga sebelah kampus barat. “ Dulu kan soalnya bapak kerja bareng dosen bantu-bantu Diana, jadi jualan lebih mudah. Sekarang sudah Gak ada asrama dosen otomatis kami juga ikut pindah” ungkap bu Asih.
          Kini dengan berbagai keterbatasan yang ada, bu Asih dan pak Jum memulai usahanya lagi berjualan Mia ayam dan oto di belakang kampus. Sejak adanya tembok pagar yang tinggi dan jarang sekali pintu barat dibuka membuat omset kini daripada dulu ketika masih di dalam lingkungan kampus berbeda.
          Bu Asih mengatakan bahwa dari berjualan oto serta mie ayam ia mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga lulus SMA. Dan dengan jasa kontrak lapak, penghasilannya kini tergolong pas-pasan. Untung semua anaknya telah dapat hidup mandiri. Pak Jum menambahkan bahwa ketika terjadi gempa 26 Mei 2006, mereka harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk membangun kembali usaha serta properti rumah mereka yang berada di kontrakan.
          Kini, setiap harinya rata-rata warung bu Asih mampu menjual sebanyak 3 kg beras dan 3kg Mie sebagai bahan baku pembuatan oto dan Mie ayam. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp. 4.000,- / porsi untuk soto ayam dan Rp. 5.000,- untuk Mia ayam. Mereka berpesan untuk menjadi pengusaha harus ulet dan tabah, jangan mudah puas serta teliti untuk menyisihkan pendapatan untuk ditabung.

Oleh: Amri Muttaqin

0 komentar:

Post a Comment