12/25/12

Raih Sukses Karena Hilangkan Laptop

0 komentar

Bencana membawa berkah. Begitulah gambaran yang tepat untuk kisah yang dialami dr. Muhammad Hardhantyo Puspowardoyo. Berawal ketika berada di semester dua, pria yang akrab dipanggil mas Tyo ini meminjam laptop temannya. Namun naas, kemudian dia malah menghilangkan laptop baru berumur 1 bulan tersebut. Sungguh suatu situasi yang sangat dilematis karena harga laptop tersebut mencapai 10 juta rupiah. Beruntung ada seorang dosen merasa iba dan memberi dia uang Rp. 100.000,-. Meski nominal yang jauh dari cukup untuk mengganti laptop, namun ini menjadi pemacu Tyo untuk bangkit mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Akhirnya dia meminjam uang kepada temannya sebesar 10 juta rupiah. Untuk mengembalikan uang temannya tersebut, Tyo mulai berwirausaha dengan membuat usaha roti bakar dengan uang  Rp. 100.000,- dari dosennya tadi. Penghasilan dari usaha roti bakar ini cukup lumayan, yaitu Rp. 600.000,-/bulan. Karena masih belum mencukupi, tercetus ide untuk menjual buku yang dibutuhkan mahasiswa, hingga akhirnya dapat melunasi uang pinjaman temannya, bahkan masih tersisa 5 juta rupiah.

Meski uang pinjaman dari temannya sudah terlunasi, Tyo tetap ingin berwirausaha, maka dia mendirikan Cozy Fotocopy, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa fotokopi dan printing. Yang membedakan dari usaha fotocopy lain, Cozy Fotocopy ini buka selama 24 jam sehari. Selain itu juga terdapat rental komputer yang bisa digunakan untuk mengedit maupun mencetak dokumen.

Bulan-bulan pertama merupakan masa yang berat bagi alumni kedokteran umum UGM ini. Selain beberapa kerugian yang dialaminya, sejumlah karyawan yang direkrutnya belum bisa mengoperasikan mesin fotokopi dan belum bisa melakukan penjilidan sehingga Tyo harus mengajarinya terlebih dahulu. Berkat kerja kerasnya, Cozy Fotocopy semakin berkembang dengan omset lebih dari 150juta /bulan dan membuka cabang dibeberapa tempat.

Bagi Tyo, bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka saat ini juga, bukan hanya dipikirkan. “Mumpung, masih kuliah, belum memiliki tanggungan seperti anak istri, mulailah bisnismu. Di saat seperti itulah kamu tidak memiliki ketakutan untuk membuat anak dan istrimu menderita karena kerugian bisnismu. Karena kerugian tersebut hanya kamu yang menanggungnya. Selain itu, di masa kuliahlah kamu dapat membangun network yang luas untuk bekal bisnismu” tutupnya.

Oleh : Muhammad Tibyan

0 komentar:

Post a Comment