11/13/12

Malioboro, Peluang Bisnis Untuk Siapa Saja

0 komentar

Siapa yang tidak kenal daerah yang satu ini, jalan Malioboro merupakan tempat yang sudah tersohor baik di dalam negeri maupun manca negara. Malioboro merupakan destinasi wisata yang paling sering dikunjungi di Jogja. Di Malioboro para wisatawan dan pengunjung akan disuguhi berbagai macam hal, dari wisata budaya, wisata kuliner, wisata belanja dan juga wisata budaya dan sejarah.Ibarat pepatah lama “ada gula ada semut”, Malioboro merupakan aset bisnis yang sangat menguntungkan. Dari sekedar menjajakan sebatang rokok sampai dengan hotel mewah ada disana. Semua itu demi menunjang kebutuhan para wisatawan yang berkunjung ke Malioboro disamping juga meraup laba untuk para pelaku usaha. Bagi mereka yang memiliki aset di Malioboro ataupun yang sudah berkecimpung dalam usaha di daerah Malioboro, tentu saja ini merupakan tambang emas yang sangat besar dan seakan tidak ada habisnya.
Akan tetapi, semakin banyak peluang yang akan didapatkan tentu saja akan menimbulkan banyak sekali persaingan. Mulai dari perebutan wilayah, konsumen serta sebagainya. Sehingga persaingan di Malioboro sangatlah ketat. Seorang ibu-ibu penjual kopi keliling menuturkan bahwa semakin banyak orang yang ikut berjualan seperti dirinya, sebelumnya hanya segelintir saja yang berjualan. Hal senada juga diungkapkan bapak Sugiarto, seorang penjual wayang kulit asal Jombang, Jawa Timur. Dia menambahkan, selama 10 tahun berdagang dia tidak hanya harus mengeluarkan dana sebagai modal, skill juga sangat diperlukan. Seperti cara meyakinkan pembeli serta bagaimana cara untuk bertahan dalam pasar yang semakin bebas.
Beberapa pelaku usaha memiliki trik-trik dan tips tersendiri dalam menjalankan usahanya :
·         Apabila berminat menjalankan usaha kecil seperti berjualan minuman, makanan, rokok atau sejenisnya sebaiknya dilakukan secara perorangan saja. Selain dalam hal laba, usaha ini juga tidak terlalu membutuhkan banyak modal.
·         Meskipun usaha dijalankan secara perorangan, hendaknya juga berkoordinasi dengan pelaku usaha yang lain. Karena hal-hal sensitif seperti wilayah, konsumen dan jam buka bisa menjadi kendala apabila tidak dikoordinasikan
·         Apabila hendak berdagang pernak-pernik, souvenir atau cindermata sebaiknya sebagai reseller ataupun membeli barang kepada pembuat barang secara langsung. Apabila anda membuat sendiri barangnya berarti anda harus menyiapkan modal juga untuk membuat barang ditambah juga untuk modal berdagang.
·         Reseller memiliki keuntungan seperti mudah mendapatkan barang, banyak pilihan dantidak repot memikirkan produksi. Akan tetapi produk yang dijual cenderung memiliki banyak kesamaan dengan yang lain sehingga terkesan “pasaran
·         Bentuk sebuah ciri khas yang membuat wisatawan mudah dan akan selalu mengingatnya, apabila tidak bisa membuat ciri khas dari produk minimal lakukan pada diri anda seperti atribut yang digunakan ataupun cara penyampaian pada pembeli.
·         Dan yang terakhir, jangan pernah takut mencoba sesuatu yang baru. Karena seringkali hal tersebut sering ditunggu oleh para wisatawan .


Oleh : Mahendra Adi Widjaya

0 komentar:

Post a Comment